Surabaya – Sudah 10 bulan lamanya pandemic Covid-19 menduduki di negara Indonesia. Hal ini mengakibatkan terhentinya aktivitas di beberapa sector salah satunya sector bidang Pendidikan. Para siswa dan siswi pun harus bersekolah secara online (DARING) di rumah masing – masing dari bulan maret hingga bulan desember. Sudah hamper 10 bulan pemerintah masih belum siap untuk membuka sekolah tatap muka. Banyak hal yang harus di perhatikan agar pembelajaran tatap muka tidak menimbulkan klaster baru yaitu klaster sekolahan.
Pada awal bulan desember lalu dinas Pendidikan Surabaya telah menguji coba beberapa sekolah di Surabaya yaitu terdiri dari 11 SMP Negeri dan 3 SMP swasta. Dengan tahap awal dinas Pendidikan kota Surabaya melakukan SWAB massal untuk para guru dan karyawan SMP negeri maupun swasta di kota Surabaya. Kemudian mereka menguji cobanya kepada 14 SMP terdiri dari negeri dan swasta.
Salah satu sekolah swasta di Surabaya yang juga berniat mencoba pembelajaran tatap muka adalah SMP Unggulan Bina Insani. Retma Panduwinata atau sering dipanggil Pak Pandu selaku kepala sekolah sudah menyiapkan berbagai protocol kesehatan agar mendapat ijin oleh dinas Pendidikan Surabaya untuk menggelar tatap muka.
“kami smp unggulan bina insani surabaya siap untuk menyambut new normal sudah menerapkan protokol –protokol kesehatan untuk 3m sudah kami adakan semua mulai dari menyediakan tempat mencuci tangan untuk memakai masker kemudian untuk menjaga jarak. jadi sekolah kita untuk new normal protokol – protokol kesehatannya sudah lengkap selain 3m kami menyediakan ada bilik kemudian kelas – kelas sudah kita atur 50% dengan begitu ada jaga jarak . sampai berakhir nanti kita menyediakan ruang tunggu” Ujar Pandu saat ditemui di taman sekolah. (18/12/2020)
Namun, perisapan sepenuhnya tidak akan terlaksana jika masih ada pro dan kontra dari pihak orang tua yang masih belum siap dengan adanya tatap muka yang memiliki resiko kerawanan penularan virus covid 19.
Hal tersebut menjadikan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan melakukan monitoring dengan menyebarkan kuisoner kepada seluruh wali murid berapa persenkah siswa dan orang tua yang bersedia untuk menjalani tatap muka.
“ Kita prioritas untuk kelas 9, karena menurut amanah Dinas Pendidikan kota Surabaya untuk percobaan tatap muka jenjang tersebut yang dipilih karena memiliki kekebalan tubuh yang efektif dibanding adik kelasnya. Jadi pihak sekolah menyebarkan focus kepada para wali murid kelas 9” Ujar Ratna selaku Wakasek Kesiswaan (18/12/2020)
Hingga saat ini persiapan sarana dan prasarana pembelajaran tatap muka di masa “New Normal” di wilayah SMP Unggulan Bina Insani sudah dilakukan agar mendapat izin resmi dari Dinas Pendidikan kota Surabaya.