Mohon tunggu...
Cerita Pemilih Pilihan

Gerakan Nyoblos Caleg Nomor "Urut Sepatu"

30 September 2018   03:01 Diperbarui: 30 September 2018   04:22 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Caleg yang keberadaannya hanya untuk menutupi jatah sisa atau untuk memenuhi kuota perempuan yang diwajibkan oleh KPU untuk parpol-parpol. Karena merekalah sesungguhnya kader-kader hebat, militan, idealis, pro rakyat, pengabdi, dan tentu saja belum tercemari mahar-mahar politik untuk dapat menduduki kursi nomor satu atau urutan mahkota di kertas suara.

Muka-muka baru yang masih lugu, tidak mengenal atur-atur proyek dengan eksekutif, minta jatah ini itu, tidak mengenal uang ketok, uang saku tambahan dari kepala dinas saat Kunker maupun untuk bepergian keluar daerah.

Justru caleg-caleg nomor sepatu ini yang paling berkeringat, bekerja menyusun kelengkapan persyaratan administrasi pencalonan dari caleg-caleg senior yang sibuk. Mereka ini yang keluar masuk kantor KPU menyerahkan dan memperbaiki berkas administrasi pencalegkan untuk dirinya sekaligus untuk caleg-caleg petahana dengan iming-iming sederhana; menjadi Caleg meski di nomor urut sepatu.

Di hari-hari kampanye, mereka ini pula yang berjibaku memasang umbul-umbul, spanduk, mendistribusikan logistik ke tengah masyarakat pemilih untuk mendulang sebesar-besarnya perolehan suara. Kaos-kaos politik yang getirnya bukan bergambar foto dirinya tapi foto caleg Petahana yang maju kembali untuk mempertahankan kursinya sebagai wakil rakyat.

 Caleg-caleg nomor sepatu ini seolah sengaja diposisikan berada di kursi antrian, layaknya  pemain  cadangan  sebuah  klub sepak bola yang sedang bertanding di lapangan hijau. Sabar menanti giliran. Kalaupun ada nasib baik, mungkin bisa menjadi PAW menggantikan kader senior yang apes terkena kasus hukum, mundur karena alasan kesehatan, keluar berpindah ke partai lain, atau yang pergi menghadap Yang Maha Kuasa.

 Percayalah, kecenderungan berpolitik semacam ini akan terus berlangsung terus entah sampai kapan. Kecuali Anda, saya, dan kita semua yang peduli, berjuang mengubahnya dengan membuat sebuah gerakan yang revolusioner: MEMILIH CALEG NOMOR URUT SEPATU! Memilih mereka yang berada di urutan paling bawah. Memberi pelajaran berharga terhadap Parpol-Parpol yang telah mempermainkan pilihan Anda.

Jadikan tahun 2019 sebagai kesempatan mengubah wajah legislator kita. Wajah dan tabiat wakil rakyat kita. Jika sebelum ini begitu viral tagar #2019gantipresiden maka saatnya kini memviralkan tagar lainnya yang tak kalah prinsipil yaitu: #2019gantiwakilrakyat. Coblos caleg nomor urut paling bawah! (M Ramli Arisno)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun