Mohon tunggu...
Aristo Lamboru Landukati
Aristo Lamboru Landukati Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa

Menjinakkan imajinasi agar tak liar mempermainakan naluri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gadisku

16 Januari 2020   09:06 Diperbarui: 16 Januari 2020   09:16 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau tau gadisku?

Sejak dulu inginku berdebat tentang negeri ini

Tapi, selalu kudebatkan sendiri

Sampai akhirnya kau hadir menemani
Kita sering bersilat kata
Meramu bahasa
Menjadikan rindu tak punya kesempatan
Karena rasa penuhi perhatian
Tentunya menolak perpisahan

Kau tau gadisku?
Kita sepasang rindu
Yang kepala batu
Keras ketika berpikir
Mengangkat muka saat disindir

Kau tau gadisku?
Kataku memang tak sempat bertutur
Ketika asa sering berbentur
Untuk pundak tempatku bersandar
Trimaksih telah bersabar

Gadisku
Ketika bergandeng tangan memprotes negara
Aku bahagia kau menjadi gadis merdeka
Nikmatilah kebebasanmu
Jangan lupa bisik Tuhan dan Bunda Maria lewat doa
Atas Usia Merdekamu
Setelahnya, aku menunggumu
Menemani menjahit kata dan kepingan kalimat

Kupang,  16/01/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun