Mohon tunggu...
Aristo Lamboru Landukati
Aristo Lamboru Landukati Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa

Menjinakkan imajinasi agar tak liar mempermainakan naluri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Duka Supersemar

11 Maret 2019   21:34 Diperbarui: 11 Maret 2019   21:44 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika dulu masih awam mengais sejarah

Aku percaya pada cerita dari pelajaran sejarah masa SMA

Cerita dari mulut mungil guruku yang kuanggap kebenaran

Tapi akhirnya menjadi duka yang kuketahui

Ketika aku menyelami buka sejarah pemberian kawanku

Bahwa itu, awal peristiwa kudeta dari orde lama ke orde baru yang pahami

Memang miris

Selembar kertas yang menyimpan sejuta misteri

Hilang tanpa kebenaran 

Menjadi Awal sebuah rezim otoriter melahap ribuan nyawa

Tepat hari ini

Setengah abad yang menyimpan duka

Surat itu tetaplah misteri

Aku salahkan siapa?

Soekarno?

Soeharto?

Sejarah?

Mereka tetaplah cerita yang telah berteman dengan tanah

Memang aku ingin Supersemar ditemukan

Walaupun aku sadari itu sebuah kemustahilan

Setidaknya itu harap yang dengungkan

Agar generasiku tak dibohongi lagi

Pada sejarah palsu yang diciptakan penguasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun