“Berarti Mas Marsudi sudah nggak akan penasaran lagi,” kata perempuan itu tersenyum.
Tiba-tiba saja Marsudi seperti dibawa kembali ke kejadian malam itu.
Perempuan itu sudah melepas sepatu lalu menaiki pagar pembatas ketika Marsudi berteriak dan menyambar tubuhnya. Tapi Marsudi sudah terlambat sekian detik dan tangannya yang mencoba bertahan dengan berpegangan pada besi pembatas jembatan justru tak kuat menahan berat badan mereka berdua….
Perlahan Marsudi membalikkan tubuhnya, pandangannya mengarah nanar menuju rumah. Lampunya mati. Atapnya roboh. Kacanya pecah-pecah. Tiada tanda-tanda kehidupan.
Cigugur, 14 Desember 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H