aku memang ingin sekali bercumbu.
namun - kau tahu - bayanganmu yang kotor
selalu berkubang dengan bayangan yang kotor di kepalaku
seperti sebuah sandi yang harus dipecahkan dengan segera
sepertinya kita tidak hanya mampir untuk sekedar
guyonan ini
atau lain halnya jika kita cukup hanya dengan bersinggungan tubuh
bukan menjelajahi apa yang tak kita punya dan apa yang kita punya
namun selamanya tak pernah kita inginkan
(memang telah hujan semua musim, telah kemarau
semua musim
tapi kita tetap berpusar pada kata yang sama
atau tak pernah sama
atau memang tak selalu sama
atau bila pun sama tak pernah kentara?)
kemudian hari-hari mengendap - jika dapat kau rasakan - hanya untuk
berdoa, namun kita tak pernah berdoa
kita tak pernah berdoa
setidaknya dari sajadah yang sama
tanah yang sama seperti dalam impianku
tentang sebuah tempat yang jauh, di mana hingar
adalah sampah
ah, ya, akan selalu jauh tempat itu
seperti hanya dongeng
tak apa
karena kita pun tak punya
apa-apa
hanya sekedar bersinggungan sahaja seperti jika
kita bertemu seseorang di lorong gang,
atau di dalam lift, atau pada sebuah ruang tunggu,
atau pada sebuah ranjang yang dingin sehabis bercinta
tanpa cinta
sudahlah
bayangmu akan nampak makin kotor, nantinya
bayangku juga,
tentu saja, cuma dalam ingatan kita
Cigugur, Juli 2007
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H