Mohon tunggu...
A K Basuki
A K Basuki Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menjauhi larangan-Nya dan menjauhi wortel..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sambal Kecap 2: Hantu Kepala Ariesta (100 Kata)

4 Februari 2011   14:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:54 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Maria menjerit! Potongan kepala Ariesta tiba-tiba meloncat, menggigit lehernya.

"Rasakan pembalasanku, Binal!"

Leher Maria yang putih mulus itu tercerabut dagingnya, darah memancar seperti pancuran. Dhanisa yang datang tergopoh-gopoh terkejut setengah mati melihat pemandangan itu.

"Sss..siapa kk-kau? Ariesta?" tanya Dhanisa, gemetar tubuhnya. Otaknya berpikir cepat: daging itu, sambal kecap itu ternyata...

"Kaupun akan mendapatkan balasannya!" teriak kepala Ariesta.

Dalam ketakutan, Dhanisa mengambil sepotong wortel yang dilihatnya di meja dapur dan mengacungkannya.

"Dengan nama wortel sakti, enyahlah kau, Setan!" kutuknya.

Hantu kepala itu terlempar keluar jendela dengan jerit yang mengerikan. Tinggal Dhanisa yang terduduk lesu dan mayat Maria yang lehernya tinggal setengah.

Cigugur, 4 Februari 2011

:buat gadis-gadisku yang manis..Maria (Mamar) dan Dhanisa (Ramdhani Nur)..teteh hanya bisa bikin segini, semoga berkenan..aku sayang kalian semua..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun