Mohon tunggu...
Ariska Rini
Ariska Rini Mohon Tunggu... -

economist wanna be

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya Tak Pilih Demo!!

29 Maret 2012   11:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:18 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi-pagi sebelum berangkat kuliah, saya menyempatkan diri untuk menonton televisi. untuk menambah pengetahuan saya, saya memilih menonton berita. Namun, yang saya dapat hanya berita - berita yang menginformasikan demo-demo yang semarak dan digandrungi mahasiswa akhir-akhir ini.

Sebuah renungan timbul di pikiran saya, mengapa saya tak ikut dengan mereka? apakah saya sudah tidak peduli lagi dengan Indonesia tercinta ini? apakah sulit untuk turun ke jalan dan meneriakkan "tolak kenaikan harga BBM!" ?

Jawaban cepat saya dapatkan sendiri, saya berpikir mahasiswa adalah kalangan intelektual yang akan berpikir seribu kali untuk menjembatani aspirasi masyarakat agar dapat sampai ke pemerintah dengan lebih efisien dan efektif. entah dari caranya, idenya, atau kekritisannya untuk meneriakkan "TOLAK NAIKNYA HARGA BBM!"

Bagaimana membuat masyarakat mempercayai kaum-kaum intelektual seperti mahasiswa, ilmuwan, dan pemerintah untuk bersama-sama mencari dan menemukan jalan bagi masalah ini adalah cara intelektual yang membuat kestabilan politik tetap terjaga dan Indonesia tetap dewasa. Di kampus, mahasiswa ditempa bukan untuk menjadi orang yang tak berintelektual, namun peduli rakyat dengan cara yang lebih berintelektual.

Ini bukan era tahun 1998 ketika masalah bangsa memang benar-benar jelas terlihat di kelopak mata, sehingga menggulingkan kekuasaan adalah hal yang seharusnya dilakukan. masalah yang kita hadapi sekarang adalah masalah jangka panjang dan memang sangat terlambat untuk mengatasinya.

Kenaikan harga BBM yang akan jatuh pada tanggal 1 Maret nanti merupakan hal yang telah lama didiskusikan dan telah diusulkan oleh banyak ekonom. mengapa tuntutan kenaikan harga BBM baru sekarang menggemparkan?  Sekarang coba kita bandingkan mengapa kenaikan harga BBM tahun ini memiliki efek yang lebih gempar terjadi dibandingkan pada tahun 2008? Jawaban yang paling masuk akal adalah dua tahun kedepan. Ya, dua tahun kedepan adalah hajatan bagi KPU. Tahun 2008 memang satu tahun sebelum Pemilu 2009, namun pada waktu itu SBY merupakan kandidat calon terkuat yang akan tetap menduduki kursi kepresidenan. Bandingkan dengan sekarang? politik pencitraan adalah jalan yang paling tepat untuk dilakukan pada saat ini.

Mahasiswa melaksanakan politik pencitraan? bah, bukan hal yang mustahil, mahasiswa juga punya sistem dalam berkuasa di kampus. jangan heran ketika dulu beberapa aktivis bersorak untuk membela rakyat sekarang hanya bungkam di belakang kursi penjabat. Bukan hanya tawaran uang yang membungkam mereka, namun provokasi dan niatan lain  yang membuat mereka berbeda dengan yang sekarang.

Saya sebagai mahasiswa mengajak mahasiswa lain untuk lebih berpikir kritis dalam menyikapi permasalahan, dapat memberikan kritik yang membangun, dan menjembatani aspirasi masyarakat dengan cara yang lebih efektif dan efisien. sekian

Semarang, kamis 29 Maret 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun