Yuk ketahui apa sih basis data dan kegunaannya?
Basis data dapat didefinisikan sebagai data yang saling berhubungan dan diorganisir sedemikian rupa agar suatu saat dapat diakses kembali dengan cepat. Basis data dan lemari arsip memiliki tujuan dan prinsip kerja yang sama yaitu untuk mendapatkan kembali data yang telah disimpan dengan mudah dan cepat, yang berbeda hanya media penyimpanan yang digunakan. Besi dan kayu merupakan bahan yang biasa digunakan sebagai media penyimpanan pada lemari arsip sedangkan media penyimpanan basis data berupa penyimpanan elektronik seperti magnetic disk atau hard disk.
Sedangkan, sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi. Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diberikan.
Pemilihan penggunaan basis data dalam bidang pendidikan bermacam-macam, salah satunya ialah Cloud Computing.
Cloud Computing dalam Bahasa Indonesia adalah “Komputasi Awan,” apabila diartikan secara sederhana adalah salah satu cara untuk mengakses data dan aplikasi yang kita miliki dari mana pun dengan menggunakan jaringan internet. Cloud computing dalam artian lain merupakan layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses penggunanya melalui piranti apa pun didukung dengan jaringan internet. Cloud computing secara ilmiah berarti sebuah mekanisme yang mengijinkan penggunanya untuk dapat “menyewa” sumber daya teknologi informasi seperti software, prosessing power, storage dan sumber daya lainnya. Pengguna cloud computing menyewa sumber daya sesuai kebutuhan dan memanfaatkannya, kemudian membayar sesuai dengan apa yang digunakan.
Menurut Institusi Nasional Standar dan Teknologi, definisi cloud computing adalah model untuk meningkatkan kenyamanan, memberikan on-demand access ke jaringan terminal sumber daya cloud computing bersama yang dapat dikonfigurasi (yaitu jaringan, server, penyimpanan, aplikasi dan layanan yang diberikan) yang dapat ditetapkan dengan cepat dan dirilis dengan upaya manajemen atau interaksi penyedia layanan yang minimal (Christina, 2016).
Konsep dan implementasi cloud computing menunjukkan bahwa teknologi cloud computing dapat menjadi evaluasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran, mutu informasi, serta dapat mendukung seluruh kegiatan pada institusi perguruan tinggi maupun organisasi dengan lebih stabil, dan terkontrol dengan lebih baik (Santiko, Rosidi, & Wibawa, 2017).
Dalam penerapan cloud computing masih ditemui sejumlah kendala, terutama kendala teknis mengenai infrastruktur teknologi komputasi tersebut, yaitu masih terbatasnya akses internet di beberapa wilayah di Indonesia baik broadband maupun dial-up. Keterbatasan akses internet di sejumlah daerah menyebabkan teknologi ini tidak banyak digunakan secara luas. Seandainya digunakan, penggunaannya masih sebatas pada aplikasi-aplikasi yang tersedia di internet (SaaS) dan belum menyentuh model PaaS dan IaaS. Selain itu, terbatasnya penerapan cloud computing di sektor pendidikan di Indonesia disebabkan oleh kendala teknis, khususnya pada masalah virtualisasi dan adanya keraguan akan jaminan security yang diberikan oleh cloud computing.
Pemanfaatan teknologi cloud computing dalam dunia pendidikan mempunyai peran penting terutama dalam aktifitas akademik. Manfaat yang akan didapat apabila cloud computing diterapkan di dunia pendidikan diantaranya aksesibilitas, yaitu data dapat diakses kapan pun dan dimana pun selama terhubung dengan jaringan internet. Skalabilitas, yaitu cloud computing dapat menambah kapasitas penyimpanan data tanpa harus membeli peralatan tambahan seperti hardisk atau semacamnya. Keamanan, penyedia layanan cloud computing menjamin keamanan data-data yang ada, misalnya ketika terjadi bencana alam data yang tersimpan di cloud computing tentu saja aman meskipun hardisk atau perangkat keras mengalami kerusakan (Sahi, 2019).
Penerapan cloud computing di sektor pendidikan memberikan banyak manfaaat. Seluruh pihak yang terlibat di dalamnya ikut merasakan langsung manfaat cloud computing ini. Contohnya di lingkungan universitas seperti mahasiswa, dosen, staf IT, staf administratif, hingga jajaran direksi universitas. Manfaat cloud computing yang dirasakan tentunya tidak sama, manfaat dari sisi peningkatan kualitas media belajar dan mengajar, manfaat dari sisi ekonomi seperti penghematan sumber daya, serta manfaat dari sisi kemudahan perawatan aplikasi dan infrastruktur (Kurniawan, 2015).
Kesimpulan
Penerapan basis data dalam sektor pendidikan sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan data akademik. Berbagai teknologi basis data, termasuk sistem basis data menawarkan solusi yang berbeda untuk mengelola dan mengoptimalkan data dalam konteks pendidikan. Meskipun terdapat tantangan teknis dan adopsi yang perlu diatasi, manfaat dari teknologi basis data ini secara signifikan dapat memperbaiki pengelolaan dan penggunaan informasi akademik, mendukung keputusan yang lebih baik, serta meningkatkan kualitas pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H