Cerita Kuda Troya misalnya sangat terkenal dalam mitologi Yunani. Cerita ini berawal dari kisah tentang bagaimana pasukan tentara Yunani berhasil merebut kota Troya dengan bersembunyi di dalam kuda kayu raksasa. Saat itu pasukan tentara Yunani yang, telah belasan tahun berperang dan mengepung Kota Troya, masih belum berhasil menaklukkan Kota Troya. Sehingga pasukan tentara Yunani pun membuat taktik tipu daya dengan berpura-pura menyerah dan mundur dari Kota Troya. Namun sebelum mundur, mereka meninggalkan patung kuda kayu raksasa di depan gerbang Kota Troya. Orang-orang Troya yang mengira kuda itu sebagai persembahan damai kemudian membawanya ke dalam kota, tanpa mengira bahwa di dalam patung kuda tersebut bersembunyi sejumlah tentara terlatih Yunani. Saat malam, tentara Yunani tersebut keluar dan membuka gerbang kota. Memberi ruang kepada pasukan tentara Yunani yang sudah bersiap di luar untuk masuk ke dalam kota untuk menghancurkan Kota Troya.
Secara nalar, sepertinya mustahil apabila sejumlah tentara Yunani bisa bersembunyi di dalam patung kuda raksasa tanpa diketahui tentara Kota Troya. Namun, terlepas dari logika dan kebenaran cerita, pesan sesungguhnya yang ingin disampaikan adalah mengenai pentingnya memahami strategi perang yang licik dan tipu daya. Selain itu, kita dipahamkan akan pentingnya kecerdikan dan strategi dalam menghadapi tantangan yang sulit.
Sementara cerita kuda catur berbeda lagi. Cerita ini mengenai keistimewaan salah satu bidak dalam permainan catur yaitu kuda. Kuda dalam permainan catur memiliki satu kelebihan yang tidak dimiliki oleh bidak-bidak catur lain, yaitu kemampuan untuk "meloncat" mesti di hadapannya terdapat bidak lain. Hal ini disebabkan oleh gerakan Kuda Catur yang sangat fleksibel dan berbeda dengan bidak catur lain yang harus "memakan" bidak catur lain yang menghalangi jalan mereka. Hal inilah yang membuat keberadaan Kuda Catur begitu diandalkan di dalam permainan catur itu sendiri. Kuda Catur bisa menembus barikade yang belum tentu bisa dilewati oleh bidak catur lainnya.
Dalam kehidupan, khususnya di dunia politik, tidak sedikit orang yang kerap melakukan langkah kuda, melewati halangan dan meloncat-loncat dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu kedudukan ke kedukan lain. Orang yang mengambil langkah kuda biasanya tidak mengikuti arahan atau garis kebijakan yang sudah ditentukan dalam melewati halangan atau bidak yang ada di hadapannya. Â
Adapun kuda hitam merujuk pada istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang atau tim yang tidak diunggulkan, tetapi berhasil meraih kesuksesan. Istilah ini sering digunakan dalam pertandingan olahraga, politik, dan kontestasi lainnya.
Konon istilah kuda hitam berasal dari pacuan kuda, di mana kuda hitam adalah kuda yang tidak banyak diketahui para penjudi, namun tiba-tiba muncul sebagai pemenang. ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI