Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teras Pancasila di Tawau Malaysia

14 Desember 2024   05:45 Diperbarui: 13 Desember 2024   22:20 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merupakan suatu kebahagiaan tersendiri menyaksikan “Teras Pancasila” hadir di tengah masyarakat Indonesia di Tawau, Sabah, Malaysia. Teras Pancasila hadir setelah diresmikan oleh Konsul RI Tawau pada 10 Desember 2024. Peresmian disaksikan para staf Konsulat RI Tawau dan sekitar 250 WNI undangan.

Teras Pancasila merupakan sebuah bangunan semi permanen berbentuk beranda atau teras depan rumah Betawi yang biasa digunakan sebagai tempat menerima tamu. Teras Pancasila dibangun simetris dengan dua pasang jendela di sisi kiri dan kanan serta pintu di bagian tengah teras sehingga terlihat seimbang, rapi, dan tertata.

Pintu dan jendela Teras Pancasila terbuat dari kayu dengan kisi-kisi yang dipasang secara horisontal atau mendatar untuk mengatur sirkulasi udara atau cahaya sehingga ketika pintu dan jendela ini ditutup, bagian dalam rumah masih mendapatkan sirkulasi udara dan cahaya yang cukup.

Sebagai tempat menerima tamu, Teras Pancasila pun dilengkapi dua pasang kursi dan meja kayu sebagai tempat duduk dan tempat berbincang-bincang para tamu serta dua buah rak kayu untuk menempatkan berbagai buku referensi dan memamerkan kerajinan khas Indonesia. 

Seperti halnya fungsi teras depan rumah Betawi yang biasa digunakan untuk menerima tamu atau berkumpul, maka tujuan dari keberadaan Teras Pancasila adalah sebagai tempat berkumpul atau berinteraksi antar masyarakat Indonesia sendiri ataupun antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat Tawau.

Selain itu, teras ini juga dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sosialisasi atau membuat berbagai konten dengan latar belakang rumah Betawi. Sebagai contoh, seusai peresmian, Teras Pancasila langsung dipergunakan oleh beberapa fungsi di Konsulat RI Tawau untuk kegiatan sosialisasi mengenai masalah kekonsuleran dan keimigrasian, sosialisasi pencegahan penggunaan dadah (narkoba) dan perundungan ataupun kegiatan promosi seni dan budaya Indonesia.

Para narasumber dan moderator duduk di kursi kayu yang terdapat di teras, sedangkan para hadirin menyimak dengan seksama paparan mereka sambil duduk di kursi yang diletakkan di area depan teras.

“Lalu mengapa Teras tersebut dinamakan Teras Pancasila,” tanya seorang WNI yang hadir dalam kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan Konsulat RI Tawau

“Begini, penamaan Teras Pancasila tidak terlepas dari keingingan kami untuk mengenalkan dan mengingatkan kembali Pancasila ke masyarakat Indonesia di luar negeri, khususnya di wilayah kerja Konsulat RI Tawau di Pantai Timur Sabah. Mereka harus dikenalkan sejak dini mengenai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi negara,” jawab Konsul RI Tawau.

“Banyak anggota masyarakat Indonesia di wilayah kerja Konsulat RI Tawau, terutama anak-anak, yang lahir, tumbuh dan besar di Sabah, Malaysia. Banyak di antara mereka yang  belum pernah sekalipun melihat atau mengetahui tanah airnya, Indonesia. Sehingga tidak mengherankan bila banyak sekali di antara mereka yang tidak mengenal negaranya sendiri, termasuk Pancasila,” tambah Konsul RI Tawau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun