Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alasan Pendiri Kerajaan Inggris Menulis Buku

20 September 2024   07:53 Diperbarui: 20 September 2024   08:03 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti jendela, maka lewat buku seseorang akan dapat melihat pemandangan di luar kamarnya. Begitu pun dengan menulis buku, ketika buku selesai ditulis dan diterbitkan, maka seseorang dapat melihat berbagai hal di dalam buku tersebut.

Dari kisah Raja Alfred pula penulis diingatkan mengenai 8 (delapan) alasan menulis buku, yaitu:

1. Berbagi kisah: Menulis buku memberikan kesempatan berbagi kisah (kalau kata anak sekarang Narsis) tentang topik apa pun yang bisa dibayangkan seperti sejarah, pengetahuan, filsafat, atau hobi.

2. Peningkatan Kosakata: Membaca buku dan kemudian menulis buku membantu meningkatkan kosakata yang lebih luas, meningkatkan keterampilan komunikasi dan pemahaman tentang suatu hal atau banyak hal.

3. Peningkatan Memori: Penelitian menunjukkan bahwa membaca dan menulis dapat membantu mempertajam memori dan fungsi kognitif seseorang, menjaga pikiran seseorang tetap aktif dan terlibat.

4. Pengurangan Stres: Duduk sambil membaca buku yang bagus dan kemudian menuliskannya kembali bisa menjadi bentuk pelarian mental, menawarkan penangguhan sementara dari kecemasan sehari-hari dan kesempatan untuk melepas lelah.

5. Peningkatan Fokus dan Konsentrasi: Di dunia yang serba cepat dan penuh dengan gangguan, membaca dan kemudian menuliskannya kembali dapat memperkuat kemampuan seseorang untuk fokus dan berkonsentrasi dalam waktu lama.

6. Empati dan Perspektif: Menjadi karakter fiksi memungkinkan seseorang mengembangkan empati dan mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang perspektif yang berbeda.

7. Peningkatan Kreativitas: Membaca dan menulis buku merupakan salah satu cara memaparkan ide-ide dan proses berpikir baru, yang berpotensi memicu kreativitas dan keterampilan memecahkan masalah yang dihadapi.

8. Meningkatkan keterampilan menulis yang Lebih Kuat: Membenamkan diri dalam prosa yang ditulis dengan baik dapat meningkatkan gaya menulis, struktur kalimat, dan kejelasan komunikasi Anda secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun