Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Rindu Rasul, Rasul Rindu Kita?

16 September 2024   17:58 Diperbarui: 16 September 2024   20:51 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sorban Rasullulah di Museum, sumber gambar: Kompas.com

Beliau berkata kepada para sahabat sangat rindu bertemu umatnya. "Apakah kita rindu Rasullulah sebagaimana beliau merindukan kita sebelum kita berada di dunia?"

Menukil satu riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah berkata: "Wahai Abu Bakar, aku begitu rindu hendak bertemu dengan ikhwanku (saudara-saudaraku)."

Kemudian para sahabat bertanya: "Apakah maksud engkau berkata demikian, wahai Rasulullah? Bukankah kami ini saudara-saudaramu? Abu Bakar radhiyallahu 'anhu bertanya melepaskan gumpalan teka-teki yang mulai memenuhi pikirannya.

Rasulullah SAW menggelengkan kepalanya perlahan-lahan sambil tersenyum, kemudian bersabda: "Tidak, wahai Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku, tetapi bukan saudara-saudaraku." Suara Baginda Rasulullah bernada rendah.

"Kami juga saudaramu, wahai Rasulullah," kata seorang sahabat yang lain.

Rasulullah Muhammad SAW melanjutkan sabdanya: "Saudara-saudaraku adalah mereka yang belum pernah melihatku, tetapi mereka beriman padaku dan mereka mencintaiku melebihi anak dan orang tua mereka. Mereka itu adalah saudara-saudaraku dan mereka bersama denganku. Beruntunglah mereka yang melihatku dan beriman kepadaku dan beruntung juga mereka yang beriman kepadaku sedangkan mereka tidak pernah melihatku." (Ibnu Asakir 30/137, Kanzul Ummal, 14/48)

Subhanallah, kerinduan Rasullulah Muhammad SAW sebagaimana diceritakan dalam riwayat di atas benar-benar mengguncang hati kita terutama bagi mereka yang beriman kepada beliau. Meski menjadi pemimpin umat manusia dan pemilik kemuliaan, beliau tidak segan-segan menyatakan kerinduannya kepada umatnya.

Lalu bagaimana cara kita agar dapat berjumpa dengan Rasullulah Muhammad SAW dan menuntaskan kerinduan terhadap beliau?

Dalam berbagai kesempatan pengajian, banyak kiai dan ustad yang memberi nasehat kepada umat Muslim untuk berusaha jujur dan berusaha meniru keseharian beliau jika ingin berjumpa Rasullulah. Perbanyak pula shalawat dan istiqamah-lah menjaga amalan yang disunnahkan beliau.

"Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab: 56)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun