Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ada Roti Bakar dan Es Cendol Bandung di Peringatan Hari Sabah di Tawau

4 September 2024   06:08 Diperbarui: 4 September 2024   16:56 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penasaran dengan perbedaan es cendol Bandung di Bandung dengan es cendol Bandung di Tawau, Malaysia, penulis pun mencoba untuk mencari tahu tentang asal usulnya. Apakah ada kaitannya dengan kota Bandung. Karena kalau bicara asal usul coto Makassar di Tawau misalnya, maka keberadaannya tidak terlepas dari banyaknya masyarakat Tawau yang lahir, besar dan bertempat tinggal di Tawau. Mereka membuat coto Makassar berdasarkan resep dari keluarganya di Sulawesi Selatan.

Tidak mudah untuk mengetahui asal usul es cendol Bandung mengingat tidak banyak orang Bandung yang tinggal di Tawau.

Satu-satunya cara adalah bertanya pada mbah Google. Dari si mbah didapat narasi yang menyebutkan bahwa Bandung dalam bahasa Melayu artinya berlapis. Dengan informasi tersebut, penulis pun berasumsi bahwa penamaan es cendol Bandung dikaitkan dengan adanya lapisan air sirup manis berwarna merah di bagian/lapisan atas dan susu putih di bawah.

"ach kirain ada hubungan langsung dengan Kota Bandung"

Ehm ... bagaimana menurut pembaca?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun