Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenalkan Kembali Indonesia di Luar Negeri

18 Juli 2024   07:10 Diperbarui: 18 Juli 2024   07:32 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia tanah airku tanah tumpah darahku

disanalah aku berdiri jadi pandu ibuku

Indonesia kebangsaanku bangsa dan tanah airku

Marilah kita berseru Indonesia bersatu

Begitu petikan bait lagu kebangsaan "Indonesia Raya" yang berkumandang di ruang kelas Sekolah Menengah Sri Pelangi di Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Lagu tersebut dinyanyikan dengan khidmat oleh anak-anak Indonesia yang belajar di sekolah tersebut dan para orang tua mereka.

Saya senang mendengar mereka menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan lancar, pertanda semangat dan jiwa keindonesiaan masih melekat di hati dan pikiran mereka.

Terdapat sekitar 80 anak Indonesia yang belajar di sekolah menengah ini, hampir seluruhnya lahir dan besar di Sabah Malaysia. Orang tua mereka adalah warga negara Indonesia yang sudah lama menetap di Lahd Datu, Sabah, Malaysia, sebagai pekerja migran.

Karena lahir dan besar di Sabah, banyak di antara anak-anak tersebut yang tidak lagi mengenal Indonesia sebagai bangsa dan negaranya. Mereka lebih merasa sebagai orang Malaysia dan berkewarganegaraan Malaysia, meski tanpa dokumen kekonsuleran dan keimigrasian yang sah.

Adapun yang dimaksud dengan dokumen kekonsuleran adalah dokumen seperti surat kenal lahir, kartu tanda penduduk ataupun surat nikah. Sedangkan yang dimaksud dengan dokumen keimigrasian adalah paspor dengan visa yang menyertainya.

Dengan memiliki dokumen kekonsuleran dan keimigrasian yang sah, anak-anak Indonesia dapat belajar dengan nyaman dan bisa lebih terjamin kelanjutan pendidikannya di masa depan. Ada kesempatan bagi mereka untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, baik di Indonesia maupun di Malaysia sendiri. Begitu pun dengan orang tuan mereka, bisa tenang dalam bekerja tanpa khawatir dikejar-kejar pihak berwenang di Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun