Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

KRT Radjiman Wediodiningrat, BPUPK dan Hari Lansia

29 Mei 2024   23:23 Diperbarui: 30 Mei 2024   06:37 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KRT Radjiman Wediodiningratr, sumber gambar: Kompas.com

Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Radjiman melanjutkan perjuangannya dengan menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), anggota Dewan Pertimbangan Agung RI dan anggota DPR periode 1950-1952 sekalipun saat itu usianya telah lanjut (71 tahun).

Sebagai seorang dokter, Radjiman tidak lupa untuk mengabdikan ilmunya dengan berpraktek dokter di Ngawi, Jawa Timur, hingga akhir hayatnya pada 20 September 1952.

Atas perjuangan dan jasa-jasanya kepada negara, Pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Radjiman berdasarkan Keputusan Presiden nomor 68 TK 2013 yang ditandatangani Presiden pada 6 November 2013. 

"Nah sekarang paham kan mengapa 29 Mei diperingati sebagai Hari Lansia Nasional dan mengapa dipilih tanggal 29 Mei, ya karena pada tanggal tersebut adalah tanggal bersejarah dimana dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat yang sudah berusia lancet memimpin Sidang BPUPK, salah satu sidang yang menentukan masa depan Republik Indonesia," ujar saya.

"Iya, saya juga jadi paham alasan mengapa teman-teman saya mengirimkan pesan-pesan Hari Lansia Nasional," ujar teman yang tadinya menggerutu.

"Iya ya, meskipun teman yang mengirimkan pesan Hari lansia Nasional belum tentu tahu sejarahnya dan siapa sosok Å¡ibalik hadirnya Hari Lansia Nasional," tambah teman yang lain.

"Ha Ha Ha " tawa kami hampir bersamaan menutup perbincangan.

(AHU)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun