Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Joko Pinurbo dan Puisi Celana Ibu

27 April 2024   16:10 Diperbarui: 27 April 2024   23:17 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenakan celana buatan ibunya,
Yesus naik ke surga.

Dari pendapat para pengamat sastra, puisi tersebut memang terkesan mbeling atau nakal, tetapi sebenarnya memperlihatkan imajinasi dan kreativitas sang penyair yang luar biasa. Jokpin menjadikan celana dalam puisi sebagai sebuah simbol penting, simbol kasih sayang ibu terhadap anaknya.

Menurut para pengamat, penggunaan celana sebagai pakaian yang dikenakan oleh Yesus setelah kebangkitannya juga dapat diartikan sebagai simbol pemulihan dan kelahiran baru. Pemilihan kata-kata yang indah dan gambaran yang kuat memberikan dimensi emosional pada cerita.

Bahwa Jokpin sangat imajinatif dan kreatif juga dapat dilihat dari puisinya tentang "sedih", sedih yang tidak mendakik-dakik, sedih yang ternyata sederhana. Begini puisinya: 

Sedih itu sederhana, makan sudah siap, kopi sudah cantik, hujan sudah romantis, rokok habis

Selamat jalan Jokpin, semoga tenang di alam sana dan bisa nampang di kuburan serta tidak memikirkan besok akan dikuburkan dimana, seperti dituliskannya di salah satu puisinya:

Celana 1
Kalian tidak tahu ya,
aku sedang mencari celana
yang paling pas dan pantas
buat nampang di kuburan?

Di Rumah Sakit
Kalender mengucapkan selamat tidur
Kepada mata ngantuk yang masih menyala
Jam dinding mengucapkan selamat tidur
Kepada dokter yang masih terjaga
Obat tidur mengucapkan selamat tidur

Kepada pasien yang masih berdoa
KTP mengucapkan selamat tidur
Kepada calon jenazah yang masih memikirkan besok akan dikuburkan di mana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun