Membaca sikap negara yang dulunya dikenal sebagai "Negeri Tirai Bambu" tersebut terhadap serangan militer Iran ke Israel dan dukungan terhadap pelaksanaan segera Resolusi DK PBB 2728, memperlihatkan adanya konsistensi politik dan kebijakan luar negeri Tiongkok di bawah kepemimpinan Xi Jinping. Â
Konsistensi di bawah Xi Jinping tersebut tidak terlepas dari elemen-elemen penting dalam politik dan kebijakan luar negeri Tiongkok seperti pertama, rutin dan konsisten dalam melakukan pembangunan perdamaian dan stabilitas dengan menegaskan pertahanan terhadap kepentingan inti Tiongkok, berpusat pada kedaulatan dan integritas wilayah, keamanan, dan pembangunan. Kedua, Tiongkok "tidak akan  pernah melaksanakan pembangunan dengan mengorbankan kepentingan negara lain" Ketiga,  menekankan pentingnya peran PBB dalam menyelesaikan konflik.
Semua elemen tersebut di atas diarahkan untuk mencapai tujuan utama politik dan kebijakan luar negeri Tiongkok yaitu menjaga kemerdekaan, kedaulatan, integritas wilayah, dan membentuk lingkungan internasional yang mendukung modernisasi serta Reformasi dan Keterbukaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Tiongkok melakukan penataan diplomasi dan secara terbuka mempromosikan agenda diplomasi yang menekankan lima perspektif kemitraan berupa politik, keamanan, pembangunan ekonomi, pertukaran kebudayaan, dan lingkungan.
Dengan lima perspektif kemitraan ini, Tiongkok melaksanakan kebijakan bertetangga baik dan mendorong penguatan kemitraan politik, keamanan, pembangunan ekonomi, pertukaran kebudayaan, dan lingkungan dengan banyak negara. Oleh karena itu, meskipun Beijing mendukung penyelesaian konflik Palestina dan Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina, namun karena Tiongkok tidak memiliki riwayat permusuhan dengan Israel, maka Beijing akan terus menjaga hubungan ekonomi dan pertahanan di antara mereka. (AHU)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H