Di jalur Palimanan-Cikampek ini kepadatan lebih parah dibanding Pemalang-Palimanan. Selain disebabkan terhalang kendaraan yang akan memasuki rest area, juga ditambah kendaraan-kendaraan yang masuk dari Bandung. Karena padatnya, kendaraan kami pun hanya bisa dipacu dengan kecepatan rata-rata sekitar 40-60 km/jam. Sementara di jalur contra flow, kendaraan bisa dipacu rata-rata di atas 80 km/jam.
Kemacetan di jalur normal bukan hanya sejak Palimanan hingga Cikampek, bahkan setelah keluar dari gebang Tol Cikampek pun masih tetap terjadi kemacetan. Kemacetan baru hilang ketika kendaraan kami memasuk jalan layang MBZ. Sebaliknya, di jalur contra flow menuju Bekasi, terlihat kemacetan baru dimulai.
Alhamdullilah setelah melintasi perjalanan Pemalang-Bekasi yang memakan waktu sekitar 7 jam tanpa berhenti sekalipun di rest area, kami pun tiba di kediaman. Dibandingkan dengan pemudik lainnya yang bisa menempuh perjalanan sampai belasan jam, perjalan kami sekitar 7 jam mungkin termasuk singkat.
Namun bila dibandingkan dengan perjalanan arus mudik kami tahun lalu, yang sekitar empat setengah jam, tentu saja perjalanan kali kali ini lebih lambat hampir tiga jam. Salah satu penyebabnya adalah kami tidak sempat masuk ke jalur contra flow dan tidak adanya akses alternatif untuk masuk ke jalur contra flow selepas Palimanan.
Terima kasih untuk Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan dan semua pihak terkait lainnya yang telah bersusah payah mengatur kelancaran mudik dan arus baliknya. Sukses untuk semua. (AHU)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H