Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tradisi Bersihkan Hati Melalui Rapih-Rapih Rumah dan Seisinya

6 April 2024   15:28 Diperbarui: 6 April 2024   15:30 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar lagi Lebaran tiba. Jelang Lebaran atau Idul Fitri, mereka yang tinggal di rantau, sebagian sudah mulai mudik ke kampung halaman. Sementara keluarga di kampung halaman sudah bersiap menyambut kedatangan sanak saudara dari rantau dengan melakukan bersih-bersih rumah.

Kegiatan bersih-bersih rumah sendiri bukan sekedar sebagai suatu tradisi, tetapi juga bagian dari memelihara kebersihan dan keindahan rumah. Di hari raya Idul Fitri yang berarti kembali suci, bukan hanya hati yang bersih melainkan juga rumah dan seisinya.

Tradisi bersih-bersih rumah tetap dilestarikan, tujuannya agar tamu dapat singgah dengan nyaman saat berkunjung untuk mempererat tali silaturahmi. Jika rumah bersih dan cantik, maka anggota keluarga yang mudik ke kampung halaman juga akan merasa disambut dengan layak setelah lama tidak pulang ke rumah.

Oleh karena itu, kegiatan bersih-bersih rumah juga termasuk mengecat ulang rumah agar tampil lebih menarik pada hari raya. Ini dilakukan jika dinding sudah terlihat kusam dan lama tidak dicat ulang. Dengan mengecat rumah, selain penghuninya menawan, rumah yang ditempati pun akan lebih sedap dipandang.

Dalam melakukan rapih-rapih jelang lebaran seperti tersebut di atas, saya kerap teringat kebiasaan yang dilakukan almarhum kedua orang tua saya. Mereka kerap merenovasi bagian rumah tertentu, seperti atap atau bagian dapur.

Bagian rumah yang harus terlihat rapih adalah ruang tamu dan dapur atau ruang makan. Dua tempat yang akan menjadi pusat tamu berkumpul saat Lebaran.

Setiap 2-3 tahun sekali, mereka juga mengecat dinding rumah. Pengecatan bisa dengan tetap menggunakan warna yang sama, bisa juga mengganti dengan warna lain.

"Biar gak bosan, sesekali ganti warna yang berbeda," ujar orang tua saya saat itu.

Lalu bagaimana kami melakukan rapih-rapih rumah jelang Lebaran?

Karena rumah saya baru saja direnovasi sekitar pertengahan tahun lalu, maka rapih-rapih rumah jelang Lebaran tahun ini tidak ada yang spesial.

Rapih-rapih rumah cukup dilakukan ala kadarnya dengan membersihkan ruang tamu dengan mengepel lantai dan menata kembali meja dan kursi tamu seperlunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun