Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memangnya ada Film Yang Bikin Tobat?

1 April 2024   23:06 Diperbarui: 1 April 2024   23:28 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pen cari tuna 17  sumber: dokpri

"Memangnya ada film yang bikin tobat, film yang membuat seseorang sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan? Begitu pertanyaan seorang teman ketika mengetahui mysteri topic hari ini tentang film yang bikin tobat.

Hal ini ditanyakan, karena kalau memang benar memang ada film seperti itu, maka tugas seorang pemuka agama menjadi lebih ringan dalam mendakwahkan nilai-nilai kebaikan dan mengajak seseorang yang berbuat salah menyadari kesalahannya dan mendapatkan hidayah kembali ke jalan yang lurus.

Terlepas dari ada atau tidaknya film yang bikin tobat, setidaknya ada dua jenis film yang mengajak ke jalan kebaikan. Film pertama adalah film horor yang menceritakan hukuman yang diterima seseorang yang tidak mau bertobat dan mengakui kesalahannya, kemudian masuk neraka.

Film Siksa Neraka mengisahkan tentang orang-orang yang mendapatkan balasan siksa di akhirat karena telah berperilaku buruk selama dirinya hidup di dunia. Dalam neraka yang panas, orang-orang tersebut disiksa sesuai dengan dosa mereka.

Dari pengakuan orang-orang yang sudah nonton film ini, ternyata gambaran siksa di dalam neraka sangat menakutkan. Terlebih banyak orang yang merasa bahwa selama ini dirinya banyak dosa dan akan masuk neraka bila tidak segera bertobat.

Seperti bunyi hadist Rasullulah Muhammad SAW sebagaimana diriwayatkan oleh  at-Tirmidzi, Ibnu  Majah, dan ad-Darimi, "Semua anak Adam melakukan kesalahan dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertobat".

Melalui hadist ini kita diingatkan bahwa tidak ada manusia yang bebas dari dosa oleh karenanya harus bertobat agar menjadi sebaik-baiknya manusia. Caranya dengan menghentikan kesalahan yang dilakukannya dan berjanji untuk tidak salah lagi dan berhenti berbuat dosa.

Namun demikian harus diperhatikan bahwa untuk bisa bertobat, seseorang harus benar-benar menyesal atas kesalahan yang pernah dibuatnya. Sehingga Allah kemudian meniupkan hidayah, sehingga seseorang yang bertobat merasakan keagungan Allah dan membutuhkan rahmat dari Allah.

Jenis film kedua yang bisa bikin tobat adalah film komedi edukatif seperti  film "Para Pencari Tuhan" yang pada tahun 2024 ini sudah memasuki musim ke-21.

Film dengan bintang utama Bang Jack (diperankan aktor hebat Deddy Miuzward), ini memang tidak menampilkan pesan seram di neraka. Film ini justru melakukan dakwa dengan cara santun dan menghibur. Pesan-pesan kebaikan, termasuk ajakan seseorang untuk bertobat, disampaikan dengan cara menghibur dan contoh-contoh berbuat. Sebagai contoh, dalam bulan Ramadan ini diceritakan tentang pekerjaan penagih hutang atau debt collector. Alih-alih melarang kegiatan debt collector, yang ada adalah memunculkan gagasan tentang debt collector syariah. Debt collector yang menagih hutang tanpa kekerasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun