Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Perbaiki Puasa Ramadanmu Apabila Ingin Sukses Puasa Media Sosial

30 Maret 2024   20:53 Diperbarui: 31 Maret 2024   10:37 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas Muda

"Kalau elo merasa lelah, sebaiknya puasa media sosial dulu deh. Rehat sejenak dari media sosial, siapa tahu dapat lebih banyak manfaat daripada memaksakan diri untuk bermedia sosial," saya mencoba menasihati teman tersebut

"Kebetulan sebentar lagi kan bulan Ramadan. Elo bisa puasa Ramadan, sekaligus menahan diri untuk tidak bermedia sosial untuk sementara waktu," tambah saya saat itu.

Saya kemudian menyampaikan pesan dari sebuah situs dakwah yang baru saja saya baca mengenai tujuan seorang Muslim berpuasa. Disana disebutkan bahwa tujuan puasa Ramadan adalah melatih diri seorang Muslim agar dapat menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan Ramadan. Kalau tujuan tercapai maka puasa berhasil. Akan tetapi, jika tujuannya gagal maka puasa tidak memiliki arti apa-apa.

"Nah, jadi di bulan Ramadan, elo bisa berpuasa, bukan hanya untuk melatih diri menghindari dosa-dosa dan mendapatkan berkah Ramadan, tetapi elo juga bisa berlatih puasa di media sosial," saran saya.

"Kalau puasa elo bener, maka puasa elo di media sosial juga bakalan bener. Elo gak bakalan uring-uringan lagi setiap kali membaca pesan di media sosial. Elo gak bakalan ngegibah. Elo juga gak gampang ngeshare informasi yang elo gak tau kebenarannya," saran saya lagi.

Beristirahat dari kehidupan medsos membantu meningkatkan kualitas hidup. Menyendiri sementara dari kehidupan medsos membantu melindungi privasi dan meningkatkan fokus pada kehidupan sehari-hari, begitu pesan yang kerap saya sampaikan kepada banyak rekan kerja yang terlihat cemas setiap kali berkomunikasi.

Ingat, selalu meng-update kehidupan sosial di kanal pribadi memang tidak merugikan. Tapi penting untuk tidak membiarkan semua kegiatan atau hal-hal penting diposting di medsos. 

Oleh karena itu, di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, perbaikilah puasa Ramadanmu. Dengan menjalankan puasa denghan baik, Insya Allah  akan baiki pula amal ibadahmu dan juga aktivitas puasa medsosmu. Sehingga setelah bulan Ramadan Berlalu, akan tetap menjadi orang yang baik dan kalaupun bermedia sosial maka akan berprilaku jauh lebih baik. (AHU)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun