Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kebahagiaan Ramadan Untuk Non-Muslim

16 Maret 2024   12:07 Diperbarui: 16 Maret 2024   12:20 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu za assegar menulis "teman gue gw nonis ikuta tarawih, puasa, mana semangat banget lagi pas buka".

Seperti za assegar, Mar 14 menulis "Gw nonis, temen sekelas nonis semua, kita sekelas fomo pengen bukber juga kayak orang-orang, akhirnya kita adain bukber walaupun ga ada yg puasa".

Ada pula yang sampai minta jatah suami untuk khusus beli takjil, seperti yang ditulis akun Mommy Gaby "aku non muslim jam 15.30 dah start beli takjil dan  selama puasa minta jatah suami 50 ribu setiap hari buat beli takjil".

Adapun Moza_M5 menulis "Kami ber7 di t4 kerja kebetulan 1 orang non muslim,, tapi dia yg selalu semangat kalo soal takjil.. nanti jam 2 atau jam 3 sore dia uda sibuk. buka puasa apa kita hari ini?"

Bukan hanya "berburu" takjil, non-muslim kerap mengadakan sendiri acara bukber untuk menghormati teman-temannya yang muslim, seperti yang dituliskan noer "dulu teman kuliah g katolik ngundang kita gengnya bukber dirumahnya, mama nya pinter banget masak, baik banget sampe dulu gak sengaja aku bacain alfatihah buat alm mamanya"

Dari berbagai cuitan netizen yang bergembira dengan datangnya Ramadan, terlihat bahwa puasa digariskan Tuhan bukan untuk memisahkan dan mempolarasi antara mereka yang berpuasa dengan yang tidak berpuasa, termasuk mendapatkan kebahagiaan Ramadan, seperti ditulis oleh Sovely "Ya Rasulullah, lihatlah bagaimana Ramadhan memberikan kebahagiaan bukan hanya kami, para muslim tapi saudara kami non muslim pun ikut berbahagia menyambut Ramadhan Mulia"

Oleh karena itu, puasa di bulan Ramadan justru dapat dijadikan pembelajaran bagi tiap-tiap umat manusia di muka bumi untuk saling hormat menghormati hak asasi masing-masing dan wahana latihan untuk menciptakan harmoni kehidupan dan perdamaian.

Karena bagaimanapun, manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain dengan saling menghormati hak asasi masing-masing. Puasa melatih diri secara pribadi maupun kelompok untuk berbuat toleransi dan saling menghargai satu dengan lainnya. Dan memperoleh kebahagian bersama di bulan Ramadan, baik muslim ataupun non-muslim, merupakan bagian dari mewujudkan harmoni kehidupan bermasyarakat dan bersosial dalam ruang waktu tertentu. (AHU)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun