Ramadan adalah bulan yang dirindu karena itu kehadirannya selalu dinanti oleh setiap muslim yang beriman. Di bulan ini, Allah SWT membuka seluas-luasnya pintu ampunan serta menawarkan berlipat-lipat pahala. Karena itu bagi muslim, Ramadan adalah bulan yang tepat utuk sebaik-baiknya melaksanakan ibadah puasa dan beramal shaleh. Puasa dilakukan dengan menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah dalam kitab suci umat Islam Al Quran.
Ketika waktunya tiba yaitu saat terbenam matahari, muslim yang berpuasa diperintahkan untuk menyegerakan berbuka dan membaca doa karena waktu berbuka puasa juga menjadi waktu mustajab yang bisa diandalkan untuk berdoa.
Kegiatan berbuka puasa dapat dilakukan sendiri ataupun bersama keluarga, teman dan sahabat. Nabi Muhammad SAW sendiri, seperti diriwayatkan dalam sebuah hadis Riwayat Abu Dawud yang menyebutkan "Para sahabat Nabi Muhammad SAW bertanya, 'mengapa makan tidak kenyang?' Kemudian, Nabi balik bertanya, 'Apa kalian makan sendiri?' Para sahabat menjawab, 'iya'," Nabi Muhammad SAW pun menjawab, "Makanlah kalian bersama-sama dan bacalah basmalah. Maka Allah SWT akan memberikan berkah kepada kalian semua,".
Oleh karena itu, merujuk pada kebiasaan Rasullulah untuk berbuka bersama, maka kegiatan buka puasa bersama dapat dijadikan sebagai sarana untuk menambah keakraban dan mempererat tali silaturahmi antar keluarga, teman lama dan baru dan sahabat. Pada saat berbuka puasa, semuanya bersatu, berkumpul dan bercengkerama satu dengan yang lain dan bersama-sama menunaikan sholat maghrib berjamaah, dan diakhiri dengan Shalat Tarawih berjamaah.
Oleh karena itu pula, tujuan buka puasa bersama bukan sekedar membatalkan puasa, namun dapat digunakan sebagai momen untuk bersilaturahmi dengan keluarga, teman dan sahabat. Agenda buka bersama membuat bulan Ramadan semakin festive, bahkan kegiatan ini telah menjadi salah satu kegiatan sosial yang paling ditunggu-tunggu.
Karena dimaksudkan sebagai momen bersilahturahmi, maka tidak aturan atau acara resmi seperti kewajiban untuk mendengarkan tausiah atau siraman rohani. Setiap orang yang hadir di acara buka puasa bersama, umumnya datang untuk bersilahturahmi. Namun demikian, memang akan lebih baik apabila terdapat seorang penceramah yang hadir dan memberikan kuliah tujuh menit (kultum) agar kegiatan buka puasa bersama menjadi penuh berkah dan menjadi amal ibadah bersama.
Di luar tujuan baik melaksanakan buka puasa bersama, kegiatan yang penuh keberkahan bisa berbalik menghilangkan keberkahan tersebut jika momen tersebut dirusak dengan selingan hal yang dilarang oleh Allah SWT.
Beberapa contoh yang dapat merusak buka puasa bersama antara lain adalah menjadikan buka puasa bersama sebagai ajang untuk ghibah atau membicarakan keburukan orang lain, melewatkan waktu salat maghrib atau tidak menyegerakan berbuka lantaran masih sibuk antre makanan.
Selain itu, sikap berlebih-lebihan dalam berbuka puasa bersama juga dapat merusak keberkahan acara itu sendiri, seperti menyelenggarakan buka puasa bersama di hotel-hotel  atau restoran mewah padahal di rumah sendiri pun bisa. Kegiatan bermewah-mewah ini merupakan suatu pemborosan dimana dana yang digunakan mestinya dapat disumbangkan kepada orang yang tidak mampu.
Akhirnya, mengingat buka bersama sudah menjadi tradisi yang terus menerus dipraktikkan di bulan Ramadan, maka kiranya kegiatan ini perlu direncanakan dengan baik. Agenda buka bersama sendiri tak bisa dianggap sepele, sebab ada banyak yang harus dipersiapkan.
Beberapa persiapan yang harus dilakukan dalam berbuka puasa bersama antara lain mulai dari memilih tempat makan yang sesuai, menghubungi orang-orang yang ingin diajak bertemu, hingga memilih busana yang sesuai. Jangan sampai rencana mengadakan buka puasa bersama hanya menjadi rencana saja, seperti yang diceritakan Popon Kerok dalam salah satu materi stand up comedynya.
"Teman gue sejak awal Ramadan sudah sibuk mempersiapan acara buka puasa bersama dengan teman-teman lmannya yaitu teman semasa SMA," cerita Popon
"Awalnya dia merencanakan pertemuan pada akhir minggu pertama Ramadan," tambah Popon
"Tapi acaranya kemudian di undur ke minggu ke dua karena teman-temannya sibuk dengan keluarga dan tidak bisa meninggalkan pekerjaan meski di akhir pekan. Temannya beralasan tidak dapat meninggalkan pekerjaan karena masih kelas pekerja," ujar Popon lagi.
"Saat menjelang minggu kedua, datang informasi, teman-temannya tidak bisa buka puasa bersama di akhir pekan karena mendadak ada yang harus dinas ke luar kota," tambah Popon
"Oke akhirnya diputuskan bahwa pelaksanaan buka puasa bersama dilakukan dilakukan di minggu terakhir Ramadan," cerita Popon
"Namun, lagi-lagi acara gagal diselenggarakan di akhir Ramadan karena  banyak teman-temannya yang berencana mudik," ujar Popon mengakhiri perbincangan sambil ngakak. (AHU)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H