Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dilarang Melarang Hoaks Politik di Group Whatsapp

20 Februari 2024   07:29 Diperbarui: 20 Februari 2024   07:43 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com

Merujuk pada "fatwa" Rhoma Irama tersebut, tentu saja para admin sangat hati-hati dalam mengeluarkan larangan. Patokannya jelas dalam melarang yaitu "perbuatan terlarang".

Apa itu perbuatan terlarang? Sebenarnya sederhana saja, lihat di deskripsi group dan tujuan dibuatnya group. Sebagai contoh ada WAG yang membuat larangan seperti ini "tidak diperkenankan memberikan informasi/provokasi/ujaran kebencian berupa tulisan/gambar/video atau sejenisnya baik hasil pemikiran sendiri atau quote dan hasil forward yg didalamnya terdapat makna berupa: nama partai, nama calon presiden, nama calon legislatif, keburukan dari pemerintahan yg berkuasa saat ini baik individu/kelembagaan".

Bukan hanya berisikan larangan, ada pula WAG yang mengatur sanksi apabila larangan tidak dipatuhi. Sebagai contoh "Sangsi berjenjang akan diberikan kepada siapapun dari anggota yang melanggar point A tersebut diatas berupa: menghapusan content dari group, teguran tertulis melalui WA group dan di keluarkan dari keanggotaan WA group".
 .
"Jadi jelas ya apa yang dimkasud perbuatan terlarang dan alasan admin menghapus sebuah konten di group," ujar seorang admin dalam percakapan internal di group para admin WAG.

"Nah, kalau ada anggota group yang berkomentar bahwa terdapat kebebasan akademis di WAG, maka kita patut mempertanyakannya. Sejak kapan ruang percakapan di WAG menjadi ruang akademik dan karenanya memiliki kebebasan akademik" ujarnya lagi.

"Menurut yang gue tahu, kebebasan akademik merupakan hak yang dimiliki oleh akademisi di perguruan tinggi atas kebebasan dalam mengajar dan berdiskusi, kebebasan untuk melakukan penelitian dan menyebarluaskan dan menerbitkan hasil penelitian, kebebasan untuk mengemukakan pendapat tentang institusi pendidikan tinggi, kebebasan dari penyensoran yang bersifat institusional dan kebebasan untuk berpartisipasi dalam badan-badan perwakilan akademik," tambahnya lagi.

"Kita jogetin aja, eh kita maklumi saja, mungkin yang bersangkutan kurang piknik atau sedang punya masalah di kantor atau rumahnya. Mungkin sedang dimarahi pasangannya," tambah admin yang lain.

"Hus, hati-hati,  jangan bilang jogetin aja. Nanti kalau percakapan ini bocor ke anggota group, dikiranya admin group ini hanya pro pada salah satu pasangan calon presiden/wakil presiden di pemilu dan anti perubahan," ujar admin yang lain mengingatkan.

"eh iya kita maklumi saja. Namun demikian, kita sebagai admin perlu mengingatkan kepada anggota group WA mengenai aturan yang berlaku di WAG yang kita admini dan sudah dicantumkan dalam dekripsi group," ujar admin yang lain lagi.

"Kalau sudah diingatkan dan masih terus melakukan kekeliruan yang sama, kita sebagai admin dapat memperingatkannya terlebih dahulu. Kalau masih bandel bisa saja  mengeluarkannya dari group. lagi-lagi sesuai aturan atau kesepakatan group," tambah admin yang terakhir.

"Lebih baik kita kehilangan 1-2 anggota daripada silahturahmi antar anggota group yang lainnya terganggu oleh hoaks yang kadangkala provokatif," tambahnya lagi.

"Ok deh, ngobrolnya udah kepanjangan nih. Yuuk kita sarapan dan ngopi. Pagi ini gue mau nyicipin serabi bang Wawan yang tadi dibeliin bini. Kayaknya enak nih," ujar seorang admin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun