Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila di "Agak Laen"

19 Februari 2024   06:00 Diperbarui: 21 Februari 2024   19:01 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri ke kanan, Boris Bokir, Oki Rengga, Benedion, Indra Jegel dalam film Agak Laen (2024). Sumber: IMAJINARI

"Nah kalau begitu kita panggil orang pintar saja, saya punya kenalan seorang pendeta yang bisa mengusir hantu," ujar Bene yang Kristen ketika membahas cara mengusir hantu yang ada di wahana rumah hantu.

"Apa kau bilang?, Apa cuma pendeta yang kau anggap orang pintar," sela Jegel dan Oki yang Muslim bersamaan.

"Aku juga punya kenalan ustad yang pintar mengusir hantu tambah Jegel.

"Jangan pakai politik identias," tambah Oki.

"Bukan itu maksudku," jawab Bene dengan kebingungan. Bene pun Kemudian menjelaskan maksudnya dan akhirnya dapat diterima Jegel dan Oki.

Di atas adalah cuplikan dialog mengenai keberagaman di Agak Laen. Boris, Bene, Jegel dan Oki yang paham tentang keberagaman, tidak mengeksploitasi perbedaan sebagai sumber konflik.

Menjelang akhir cerita, sekeluarnya dari penjara karena dihukum bersalah menguburkan mayat seorang pengunjung yang meninggal di wahana rumah hantu tanpa melapor kepada yang berwajib, keempat pengelola wahana rumah hantu tersebut menatap masa depan yang lebih baik. Adegan terakhir ini dilakukan di pemakaman ibunda Oki yang wafat karena sakit. Masih di pemakaman, Naomi yang gagal dinikahi Bene karena keburu masuk penjara, tiba-tiba muncul.

"Dek, akhirnya kamu datang," tanya Bene ke Naomi. Bene kaget karena mengira Naomi sudah menikah sehingga tidak menemuinya.

"Iya lah Bang, dua tahun aku menunggu abang," jawab Naomi

"Tapi bukannya Adek sudah menikah dan punya anak," ujar Bene

"Aku belum menikah Bang, menunggu Abang," jawab Naomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun