Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hitung Sementara Hanya 8 Parpol Melenggang ke Senayan

14 Februari 2024   22:51 Diperbarui: 14 Februari 2024   23:41 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Rabu 14 Februari 2024 masyarakat Indonesia melaksanakan pemilihan umum (Pemilu) atau pesta demokrasi serentak berupa Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg). Sebanyak 24 partai politik turut serta dalam Pileg 2024, dengan rincian 18 Parpol nasional dan 6 Parpol lokal Aceh.

Berdasarkan Keputusan KPU Nomor 552 Tahun 2022, ke-24 Parpol tersebut (beserta nomor urutnya adalah: (1) Partai Kebangkitan Bangsa, (2) Partai Gerakan Indonesia Raya, (3) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, (4) Partai Golkar, (5) Partai Nasdem, (6) Partai Buruh, (7) Partai Gelombang Rakyat Indonesia, (8) Partai Keadilan Sejahtera, (9) Partai Kebangkitan Nusantara, (10) Partai Hati Nurani Rakyat, (11) Partai Garda Perubahan Indonesia, (12) Partai Amanat Nasional, (13) Partai Bulan Bintang, (14) Partai Demokrat, (15) Partai Solidaritas Indonesia, (16) Partai Perindo, (17) Partai Persatuan Pembangunan, (18) Partai Nanggroe Aceh, (19) Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at Dan Taqwa, (20) Partai Darul Aceh, (21) Partai Aceh, (22) Partai Adil Sejahtera Aceh, (23) Partai Soliditas Independent Rakyat Aceh, (24) Partai Ummat.

Parpol-parpol, khususnya Parpol nasional tersebut berebut suara sebanyak mungkin di seluruh Indonesia agar memenuhi ambang batas 4 persen (empat persen), sehingga dapat diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPR sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum pasal 414 ayat 1.
 
Dalam ketentuan tersebut disebutkan bahwa  partai politik peserta pemilu harus memenuhi ambang batas perolehan suara atau parliamentary threshold paling sedikit 4 persen (empat persen) dari jumlah suara sah secara nasional untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPR.

Dari perhitungan cepat yang dilakukan berbagai lembaga, salah satunya adalah Litbang Kompas (dengan suara masuk 46,50%), hingga pukul 19.30 WIB terdapat 8 partai yang lolos parliamentary threshold. Ke-8 partai tersebut adalah Partai Kebangkitan Bangsa (11,92%), Gerindra (13,69%), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (17,84%), Partai Golkar (14,24%), Partai Nasdem, (9,03%), Partai Keadilan Sejahtera (8,03%), Partai Amanat Nasional (6,85%), Partai Demokrat (7,43%). Sedangkan Partai Persatuan Pembangunan masih memerlukan 0,32%  lagi karena saat ini sudah meraih 3,68%.

Apabila merujuk perolehan suara pada Pileg 2019, maka jumlah Parpol yang lolos parliamentary threshold pada 2024 ini jumlahnya berkurang satu atau sama (bila nanti Partai Persatuan Pembangunan lolos juga).

Adapun perbandingan sementara antara peroleh suara di tahun 2019 dengan 2024 dari tiap Parpol adalah (1) Partai Kebangkitan Bangsa (9,69% menjadi 11,92%), (2) Partai Gerakan Indonesia Raya (12,57% menjadi 13,69%), (3) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (19,33 % menjadi 17,84%), (4) Partai Golkar (12,31% menjadi 14,24%), (5) Partai Nasdem (9,05% menjadi 9,03%), (6) Partai Buruh, (7) Partai Gelombang Rakyat Indonesia, (8) Partai Keadilan Sejahtera (8,21% menjadi 8,03%), (9) Partai Kebangkitan Nusantara, (10) Partai Hati Nurani Rakyat (1,54% menjadi 0,71%), (11) Partai Garda Perubahan Indonesia, (12) Partai Amanat Nasional (6,84% menjadi 6,85%), (13) Partai Bulan Bintang (0,79% menjadi 0,27%), (14) Partai Demokrat (7,77% menjadi 7,43%), (15) Partai Solidaritas Indonesia (1,89% menjadi 2,62%), (16) Partai Perindo (2,67% menjadi 1,25%), (17) Partai Persatuan Pembangunan (4,52% menjadi 3,68%), (18) Partai Nanggroe Aceh, (19) Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at Dan Taqwa, (20) Partai Darul Aceh, (21) Partai Aceh, (22) Partai Adil Sejahtera Aceh, (23) Partai Soliditas Independent Rakyat Aceh, (24) Partai Ummat.

Apabila sampai akhir perhitungan resmi oleh KPU ternyata hanya ada 8 atau 9 Parpol yang lolos parliamentary threshold, maka hanya Parpol-parpol tersebut lah yang akan diikutkan dengan dalam perhitungan untuk mendapatkan kursi di DPR.

Adapun untuk menentukan pembagian dan perolehan kursi DPR dan DPRD, seperti halnya pada Pemilu 2019 lalu maka akan digunakan Metode Sainte Lague.

Metode perhitungan ini diperkenalkan oleh seorang pakar matematika asal Prancis bernama Andre Sainte Lague pada tahun 1910. Metode ini menggunakan bilangan pembagi ganjil 1,3,5,7 dan seterusnya.

Cara penghitungannya adalah sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun