Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dari Kampanye Akbar Terakhir Capres-Cawapres, Siapa Untung?

11 Februari 2024   06:00 Diperbarui: 11 Februari 2024   06:40 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampanye akbar pasangan capres/cawapres 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Jakarta International Stadium (JIS) disiarkan secara langsung oleh beberapa stasiun televisi seperti Metro TV, Anteve, dan TVOne. Metro TV dan TVOne bahkan menyiarkan secara langsung dari pagi hingga siang hari tanpa jeda iklan.

Adapun kampanye akbar pasangan capres/cawapres 02 Grabowo Subianto dań Gibran Rakabuming Raka di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, setidaknya disiarkan secara langsung di TVOne dan Berita Satu sejak siang hingga sore hari.

Sementara pasangan capres/cawapres 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang berkampanye di Solo dan Semarang disiarkan langsung oleh Kompas TV dari pagi hingga sore hari.

Dengan disiarkannya kampanye akbar para pasangan capres/cawapres secara langsung di stasiun-stasiun televisi, maka yang diuntungkan sebenarnya adalah masyarakat atau para calon pemilih. Mereka dapat mengetahui pesan-pesan (baca: janji-janji) pamungkas dari para pasangan capres/cawapres yang berkampanye, sebelum pada akhirnya para calon pemilih memastikan pilihannya. Meski menurut beberapa hasil survei, jumlah calon pemilih yang masih ragu-ragu dalam menentukan pilihannya hanya sedikit saja, namun kampanye di televisi tetap efektif untuk mempengaruhi mereka.

Menurut seorang pengamat politik yang tampil di salah satu media televisi, besarnya jumlah pendukung yang hadir di hari terakhir kampanye sebenarnya dimaksudkan untuk mengimpresikan besarnya dukungan dan menarik calon pemilih yang masih ragu dalam menentukan pilihan atau mengubah pilihan seorang calon pemilih.

"Secara psikologis, para calon pemilih cenderung akan memilih para calon yang kemungkinan besar menang. Karenanya tidak heran apabila ada pasangan calon yang mengampanyekan menang satu putaran dan Pemilu satu putaran akan menghemat keuangan negara sekian trilun rupiah," ujar si pengamat politik.

Selain calon pemilih yang diuntungkan, sebenarnya yang dapat keuntungan besar adalah stasiun televisi yang mendapat bagian untuk menyiarkan kampanye akbar capres/cawapres secara langsung. Betapa tidak, dengan menyiarkan secara langsung selama beberapa jam, maka suatu stasiun televisi bisa mendapatkan cuan milyaran rupiah. Bagi stasiun televisi, tidak peduli siepa yang berkampanye, sepanjang komersial tidak masalah untuk menyiarkannya.

Stasiun televisi seperti TVOne yang menyiarkan kampanye akbar pasangan capres/cawapres 01 dari pagi hingga siang hari (5-6 jam) dan pasangan capres/cawapres 02 dari siang hingga sore hari (4-5 jam), dapat diperkirakan mendapatkan pemasukan yang bukan semilyar dua milyar rupiah. Begitupun dengan Kompas TV yang menyiarkan kampanye akbar pasangan capres/capres 03 selama seharian, dapat diperkirakan memperoleh biaya kampanye yang jumlahnya milyaran.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun