Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Isra Miraj di Mata Presiden Pertama RI Sukarno

8 Februari 2024   06:00 Diperbarui: 8 Februari 2024   07:32 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peringatan Isra Mi'raj di Astana Negara, sumber gambar: ANRI

Bung Karno pun mengingatkan mengenai sejarah runtuhnya Kerajaan Majapahit di abad ke-15, sebelum orang Belanda datang ke Nusantara. Menurut Bung Karno, Majapahit runtuh karena sirna hang kertaning bumi, sirna hang kertaning jiwa (hilang dari bumi karena tidak lagi memiliki jiwa).

Merujuk pandangan Bung Karno tersebut di atas, peringatan Isra Mi'raj tahun 2024 ini sejatinya bisa menjadi momen untuk memelihara semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang beragam, momen untuk memperbaharui janji untuk menjadikan Indonesia abadi sebagaimana disebutkan dalam stanza ketiga lagu kebangsaan Indonesia Raya.

"Indonesia, tanah berseri, Tanah yang aku sayangi, Marilah kita berjanji, Indonesia abadi," begitu bunyi stanza ketiga lagu Indonesia Raya.

Lebih jauh dari itu, bukan hanya berjanji menjadikan Indonesia abadi, tetapi juga mencapai tujuan berbangsa dan bernegara seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD NRI 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun