hak dan kewajiban itu penting mana,” tanya Cak Lontong dengan serius kepada Sujiwo Tejo dalam sebuah bincang-bincang yang diunggah di Tiktok.
“Menurut sampeyan,“Angel (bahasa Jawa: susah) dijawab ini, katakan lah lebih penting kewajiban,” jawab Sujiwo Tejo
“Menurut saya, tidak. Hak lebih penting dari kewajiban,” ujar Lontong
“Wah kalau begitu nanti orang bisa berantem semua kalau masing-masing menuntut haknya,” tanya Sujiwo Tejo
“Sekarang saya mau tanya, dalam undang-undang atau perjanjian, yang dilindungi itu kewajiban atau hak?,” tanya Lontong
“Hak,” jawab Sujiwo Tejo
“Human Rights, hak hidup hak manusia, bukan kewajiban. Artinya hak lebih penting karenanya harus dilindungi. Karena orang kalau paham betul tentang hak dan semua konsekuensinya, pasti akan melaksanakan kewajibannya,” papar Lontong
“Kalau ada orang menuntut haknya masing-masing, berarti dia hanya tahu haknya dia sendiri. Padahal human rights bukan hak saya sendiri, tetapi semua orang punya hak yang sama,” tambah Lontong
“Ketika saya menuntut hak saya, berarti saya tidak menghargai hak orang lain. Saya tidak paham tentang hak,” pungkas Lontong.
Dari perbincangan singkat antara Cak Lontong dengan Sujiwo Tejo kita paham bahwa hak lebih penting dari kewajiban. Namun hal ini sepertinya berbeda sama sekali dengan pemahaman selama ini di masyarakat bahwa kewajiban lebih penting dari hak. Dengan kata lain, seseorang lebih baik mendahulukan kewajiban dibandingkan hak.
“Kerja dulu dong, baru minta haknya yaitu upah. Jangan minta upah sebelum bekerja. Rugi doong,” ujar Bang Mandor mencoba mewakili pandangan bahwa kewajiban lebih penting daripada hak.