Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sensasi Bakmie Cina di Pasar Cihapit Bandung

3 Februari 2024   07:13 Diperbarui: 3 Februari 2024   07:16 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: Aris Heru Utomo (dokpri)

Bagi generasi tahun 80-an yang tinggal di Jakarta, pasti tidak asing dengan kata Tjo Kin (Cokin), sebuah yang diambil dari bahasa prokem (preman), bahasa yang berkembang di anak muda tahun 80-an, yang berarti Cina.

Mungkin karena mengingat asal usul mie berasal dari negeri Cina, maka sebuah warung bakmie di pasar Cihapit Bandung tepatnya di jalan Cihapit No.18, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, menggunakan nama Tjo Kin sebagai nama warungnya.

Cihapit sendiri merupakan termasuk salah satu kawasan di Bandung yang dikenal punya deretan kuliner dan jajanan buat Anda para pemburu makanan enak.  

Warung bakmie yang memiliki tagline "SANTAP BAKMIE SELALU HOKIE" ini memiliki ruangan yang tidak terlalu luas dan interior ditata dengan konsep jaman dulu. Warung ini selalu ramai dipadati pengunjung, sehingga kerap pengunjung harus mengantri untuk mendapatkan tempat duduk.

Menu andalan Bakmie Tjo Kin  adalah mie yamin asin/manis dengan tambahan baso, ayam atau swikiaw.

Siang itu (02/02/2024), saat saya dan istri berkunjung ke warung Bakmi Tjo Kin, terlihat pengunjung sudah memenuhi kursi-kursi dan meja yang tersedia. Beruntung di depan kasir masih ada dua kursi yang bisa langsung kami tempati.

Tidak pakai lama, kami berdua langsung memesan dua porsi mie yamin asin dan manis dengan tambahan baso dan potongan daging ayam, yang per porsinya dibandrol seharga Rp. 29.000.

Begitu pesanan tiba, tampak semangkuk bakmie yang menggoda dengan topping potongan ayam kecap yang terlihat lembut dan memang benar-benar lembut ketika disantap. Sementara potongan daun sawi terlihat malu-malu tertutup mie kecil.

Saat suapan pertama masuk ke mulut, terasa cita rasa khas mie yamin yang agak gurih dengan manis kecap yang cukup. Bakso nya pun lumayan lembut teksturnya dan enak. Ukuran porsinya pun tidak berlebihan dan tidak kurang. Sebagai pelengkap, kita bisa menambahkan sambal merah yang ada di meja.

"Sambalnya kurang terasa pedasnya ya," ujar istri saya

"Hati-hati, jangan kebanyakan sambalnya, walau tidak terlalu pedas bisa membuat sakit perut jika kebanyakan," timpal saya.

Secara keseluruhan, bakmie Tjo Kin menawarkan cita rasa yang menggoda. Inovasi yang dilakukan penjual bakmie Tjo Kin ini mernurut saya cukup untuk menghasilkan sensasi rasa yang unik dan berbeda dengan bakmi lainnya. Fokus pada kualitas rasa yang tidak ada duanya menjadi kunci pengunjung mencoba bakmie yang ditawarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun