Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Wafat 2 Januari 1971, 50 Tahun Kemudian Bapak Perfilman Menjadi Pahlawan Nasional

2 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 2 Januari 2024   06:30 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Antaranews

Hari ini, 2 Januari 1971 Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail berpulang untuk selamanya karena stroke dalam usia 50 tahun dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta.

TPU Karet Bivak adalah salah satu TPU tertua di Jakarta. Di sana terbaring jasad-jasad yang namanya masih tercium harum sampai kini. Ada Chairil Anwar, penyair Angkatan '45, yang terkenal dengan Binatang Jalang-nya. Ada M Husni Thamrin, pahlawan dari Betawi yang namanya diabadikan sebagai nama jalan kebanggaan Ibukota. Ada juga makam Pramoedya Ananta Toer dan Benyamin Sueb.

Dari sejumlah dokumentasi foto datatempo.com, diketahui bahwa saat pemakaman di tahun 1971 tersebut para pelayat dan keluarga menghadiri pemakaman jenazah sutradara Usmar Ismail tersebut, antara lain Rosihan Anwar, Ali Sadikin, dan Slamet Raharjo.
Hadir pula KH Idham Chalid, Ketua MPR/DPR RI periode 1971-1977, yang dalam pemakaman jenazah Usmar Ismail tersebut memimpin doa bersama.

Baca juga: Salam Pancasila

50 tahun setelah wafatnya sutradara Usmar Ismail, Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden RI Nomor 109/TK/TH 2021 tanggal 25 Oktober 2021, menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Usmar Ismail, seorang sutradara film, sastrawan, wartawan, dan pejuang Indonesia. Pemberian gelar ini dilakukan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Rabu, 10 November 2021, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.

Usmar Ismail yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 20 Maret 1921, dikenal sebagai salah satu pelopor perfilman nasional dan internasional yang menunjukkan sumbangan terbesarnya tentang kepiawaian membuat industri perfilman di Indonesia menjadi maju.
Karyanya seperti Lewat Djam Malam (1954), yang telah direstorasi pada 2012 lalu, menjadi tonggak penting perfilman Indonesia. Selain itu, Usmar juga dikenal lewat karya film drama musikal Tiga Dara (1956) dan Asrama Dara (1958) yang melambungkan nama aktris Mieke Widjaya, Chitra Dewi hingga Suzanna.

Sebelumnya pada tahun 1944, Usmar mendirikan kelompok sandiwara Maya yang juga turut menyebarluaskan berita proklamasi di masa kemerdekaan.

Kemudian di tahun 1950, mendirikan perusahaan film pribumi bernama N.V. Perfini (Perusahaan Film Nasional Indonesia) yang kemudian membuat film Darah dan Doa (the long march of Siliwangi).

Film Darah dan Doa ini dianggap sebagai film Indonesia pertama dan kemudian hari pertama pengambilan gambarnya ditetapkan sebagai Hari Film Indonesia oleh Presiden ke-3 RI, BJ Habibie bersama Dewan Film Nasional.

Tahun 1962, Usmar Ismail aktif mendirikan organisasi Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) di bawah Nahdlatul Ulama (NU) sebagai wadah kegiatan kebudayaan, pendidikan, dan penanaman nilai-nilai nasionalisme kepada masyarakat.

Film-film buatan Umar Ismail mengajak dan menawarkan nilai-nilai nasionalisme seperti Darah dan Doa (1950), Enam Jam di Jogja (1961), Kafedo (1953), Lewat Djam Malam (1954), Pedjuang (1960), dan masih banyak lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun