Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Botak dan Gondrong Kadang Begitu

30 April 2020   08:04 Diperbarui: 30 April 2020   15:27 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan Buku Hidup Kadang Begitu, yang ditulis oleh Kang Maman dan Gus Nadir. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Bukan hanya itu, Kang Maman pun dipersilahkan sholat magrib di rumahnya. Kejutan ternyata tidak berhenti disitu, pada akhir tulisan Kang Maman menulis  "Dan yang pasti, kami berbeda agama."

Lewat kalimat terakhir dalam artikelnya tersebut, tanpa menyebutkan kata Pancasila dalam artikelnya, secara eksplisit Kang Maman justru menunjukkan aktualisasi nilai-nilai Pancasila sebagai warisan luar biasa pendiri bangsa yang mengacu pada nilai-nilai luhur, yang bersifat orisinal dan tahan zaman. 

Aktualisasi nilai-nilai Pancasila tersebut sesungguhnya nyata, dihayati dan sudah lama dipraktekkan dalam kehidupan di negeri yang pluralis ini.

Hidup kadang begitu, meski nilai-nilai Pancasila sejatinya sudah hidup dalam keseharian masyarakat Indonesia, selalu saja muncul godaan menggantikan Pancasila dengan ideologi lain. Apalagi sejak bergulirnya reformasi tahun 1998, pembinaan ideologi Pancasila terasa sangat kurang.

Untuk itu, sekarang yang diperlukan adalah gotong royong Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk mendorong peningkatan semangat yang mampu mengartikulasikan Pancasila terus menerus agar semakin berakar kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini perlu dilakukan agar penghayatan dan pengamalan Pancasila tidak menjadi kedodoran.  

Dan untuk memberikan pencerahan secara santuy, saya menyarankan agar Kang Maman dan Gus Nadir membuat sekuel #HIDUPKADANGBEGITU: Refleksi Aktualisasi Pancasila."   

Bekasi, 30 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun