Setelah mendapatkan persetujuan anggaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, proses mulai bergulir dengan diadakannya sayembara pembuatan patung yang akhirnya dimenangkan Edyza Pozanelli. Patung pun mulai dibuat dan selesai pada pertengahan 2018.Â
Namun patung belum bisa dipasang karena berbagai pertimbangan, seperti adanya pergantian pemerintahan dari Presiden Enrique Pena Nieto ke Andres Manuel Lopez Obrador pada Oktober 2018.Â
Pergantian pemerintahan ini berakibat pada pergantian kepemimpinan di birokrasi, termasuk di Komisi Pengawas Lingkungan Independen (COMAEP) yang memberikan rekomendasi pendirian patung di Mexico.
Di antara proses pengurusan perijinan pendirian patung Soekarno, Â saya berkesempatan terlibat dalam beberapa pembahasan, terutama pada Januari - Februari 2019 setelah terjadi pergantian pemerintahan di Meksiko dan birokrasi baru Meksiko mulai tersusun.Â
Sebagai Kuasa Usaha Sementara KBRI Mexico City, saya melanjutkan pekerjaan yang sudah dirintis Duta Besar Yusra Khan terkait perijinan pendirian patung Soekarno.Â
Meski awalnya sudah terdapat "izin" dari Pemerintah Provinsi Mexico City, namun pendekatan dan pembicaraan mengenai pendirian patung harus dimulai kembali dari awal.Â
Hal ini mengingat bahwa semua personil yang terlibat sebagian besar berubah, terutama di Komisi Pengawas Lingkungan Independen.Â
Komisi yang beranggotakan pejabat pemerintah pusat dan daerah serta tokoh-tokoh masyarakat dan lingkungan memiliki tugas dan tanggungjawab memberikan rekomendasi mengenai lingkungan kepada pemerintah. Keputusan komisi ini tidak dapat diintervensi oleh Pemerintah Meksiko.
Mengingat anggota Komisi belum terpilih, saya melakukan pendekatan kepada pejabat atau tokoh pemerintah yang lebih tinggi seperti Ketua Senat untuk Hubungan Asia Pasifik dan Afrika, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Mexico City dan Direktur Kebudayaan dan Kerjasama Internasional di Pemerintah Daerah Mexico City.
Semua pejabat yang saya temui pada prinsipnya sangat mendukung pendirian patung Soekarno dan berjanji akan membantu mencari tahu permasalahannya kenapa perizinan juga belum turun.Â
Dari perbincangan dengan beberapa pihak, saya mendengar bahwa salah satu alasan lambatnya keluar rekomendasi dari Komisi Lingkungan adalah terkait dengan informasi mengenai Soekarno yang terbatas.Â