"Seru banget mainnya" ujar seorang anak perempuan usai bermain loncat tali.
"Bisa loncat-loncat dan badan sehat. Biasanya sich yang olahraga cuma jempol di atas handphone" ujarnya sambil tertawa riang
Dari sepotong komentar yang disampaikan salah seorang peserta permainan tradisional di atas, tampak bahwa permainan yang sering disebut sebagai mainannya anak-anak jaman dahulu ternyata bisa diterima oleh anak-anak jaman sekarang.
Bahwa anak-anak jaman sekarang tidak memainkannya karena memang jarang yang memperkenalkannya dan di lingkungan sekitar tempat mereka tinggal pun sudah jarang dimainkan. Disini peran lembaga-lembaga pendidikan ataupun komunitas seperti KOTI dibutuhkan, bukan sekedar mewariskan permainan tradisional tetapi juga mewariskan nilai-nilai luhur keseharian bangsa Indonesia.
Di tengah kondisi bangsa dan negara Indonesia yang terancam oleh potensi disintegrasi karena pengaruh ideologi luar, pewarisan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tercermin dalam nilai-nilai Pancasila sangat dibutuhkan kehadirannya.
Pewarisan dalam arti penerusan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Indonesia, dari generasi ke generasi, harus dilakukan dengan sadar dan bertanggung jawab, demi mempertahankan eksistensi bangsa dan negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila harus dihayati sungguh-sungguh dan diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, jika kita tidak Indonesia tenggelam karena perpecahan.
Menjaga kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia di tengah-tengah pengaruh ideologi lain, mengharuskan kita semua mesti  berencana untuk melestarikan nilai-nilai Pancasila, agar generasi yang akan datang tetap dapat menghayati dan mengamalkannya dan agar intisari nilai-nilai yang luhur itu tetap menjadi pedoman bangsa Indonesia sepanjang masa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H