Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Permata dari Surga" Potret Kehidupan Beragama di Indonesia

14 Maret 2019   07:50 Diperbarui: 14 Maret 2019   08:06 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Wamenlu AM Fachir / Foto pribadi


Selasa sore (12/3/2019) saya diterima oleh Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir di ruang kerjanya di Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Saya melaporkan mengenai penugasan baru saya di Jakarta. Banyak arahan yang disampaikan untuk mengantar penugasan saya.

Di akhir pertemuan saya diberi sebuah buku "Permata dari Surga: Potret Kehidupan Beragama di Indonesia". 

Buku cetakan kedua yang diterbitkan oleh Direktorat Diplomasi Publik, Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kemlu pada 2016 ini merupakan buku yang pembuatannya digagas oleh Wamen AM Fachir saat masih menjabat sebagai Dirjen IDP.

Melalui buku ini, Kemlu ingin memberikan informasi komprehensif, obyektif, dan kritis tentang profil kehidupan umat beragama di Indonesia. Fokus utamanya memotret hal-hal unik dan menarik tentang pola kehidupan yang rukun, harmonis, dan penuh kedamaian di antara pemeluk agama di Indonesia.

Untuk itu, Kemlu bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan penelitian dengan konsep relasi dan tolerandi dalam ajaran agama-agama besar di Indonesia: Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu.

Adapun kerangka pendekatan yang digunakan adalah dengan menimbang bahwa konflik antara penganut agama tidak hanya disebabkan oleh faktor-faktor internal agama, melainkan juga faktor-faktor non-agama seperti kesenjangan ekonomi, akses ke lapangan kerja, perebutan posisi dan kedudukan politik atau jabatan di pemerintahan. Melalui pendekatan ini maka secara teoritis bisa ditegaskan bahwa agama bukanlah pemicu konflik.

Seperti laiknya sebuah buku yang disusun kalangan akademisi, selalu ada bagian yang mengkaji kerangka teoritis tentang isu yang akan dibahas dan ada bagian yang membahas aspek praksis. 

Untuk itu, tidak heran jika penulisan dalam buku ini kemudian dibagi dalam dua bagian, pertama membahas kajian teoritik dan kedua membahas aspek praksisnya.

Dalam kajian teoritik dibahas antara lain mengenai pengertian agama dan unsur-unsurnya, sejarah masuknya agama-agama besar ke Indonesia, toleransi dan hubungan antar agama serta faktor pendukungnya dan tantangan yang dihadapi.

Sementara dalam pembahasan aspek praksis dibahas pelaksanaan toleransi dan hubungan antar agama di Jakarta, Semarang, Bali, Bangka Belitung, dan Pontianak serta hubungan dengan Negara.

Dalam memotret toleransi dan hubungan atar agama di kota dan provinsi tersebut di atas, para peneliti antara lain mengunjungi beberapa rumah ibadah atau lokasi yang diperkirakan menjadi salah satu titik awal tempat bertemunya para penganut agama yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun