Taxco yang dibangun di lereng sebuah gunung, memang memiliki kontur tanah yang mendaki dengan akses sepanjang beberapa jalan yang sangat sempit, curam, dan berbatu. Banyak di antaranya adalah lalu lintas dua arah tetapi sebenarnya hanya muat untuk satu file mobil.Â
Dengan kondisi kota seperti ini hanya mobil kecil, murah, tangguh, dan gesit yang bisa melintasi jalan seperti itu. Di sini VW Kodok kemudian hadir dan bertahan, tidak hanya mampu masuk dan keluar melalui celah yang sangat sempit, tetapi juga bisa mendaki di tanjakan tajam.
Untuk bisa menaiki taksi VW Kodok, penumpang mesti membayar tarif awal sebesar 27 pesos seperti tertera di meteran taksi, besaran ongkos selanjutnya tergantung jarak tempuh.Â
Namun untuk kepraktisan, kami memilih untuk langsung tawar menawar secara borongan dengan sopir taksi yang sedang mangkal di dekat alun-alun (Zocalo) dan menyebutkan tujuan kami ke puncak gunung dimana terdapat patung raksasa Yesus.Â
Awalnya si pengemudi menawarkan harga 150 pesos (sekitar 112 rubu rupiah) pergi pulang Zocalo -- Patung Raksasa Yesus, dengan satu kendaraan bisa memuat tiga orang penumpang. Setelah tawar menawar, akhirnya pengemudi taksi yang bernama Raul Martinez sepakat dengan tarif sebesar 120 pesos.
Setelah cocok dengan tarif, Raul yang berperawakan agak gemuk dan terlihat ramah langsung mempersilahkan kami menaiki VW Kodoknya. Setelah siap, kami pun segera meluncur melewati jalan-jalan kecil di Taxco.Â
Tidak jarang VW kodok kami mesti menepi saat berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan.
Raul yang telihat sudah sangat berpengalaman, dengan santai mengemudikan kendaraannya sambil melayani pertanyaan kami dan sesekali ngobrol dengan rekannya lewat telepon genggam.Â
Tidak terlihat kesan khawatir kendaraannya akan bersenggolan dengan kendaraan lain atau menyerempet orang yang di pinggir jalan.
Saat berangkat menuju puncak gunung, sensasi naik VW kodok belum terasa karena jalan batu dan mendaki tidak memungkinan kendaraan untuk dipacu maksimal.Â
Saat turun dari gunung, barulah sensasi luar biasa terasakan. Raul benar-benar membuat jantung kami berpacu kencang dan membawa kami seperti sedang berada dalam acara balap mobil di film "Fast and Furious".