Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Tahun Baru di Meksiko

2 Januari 2019   13:36 Diperbarui: 2 Januari 2019   13:40 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2019 baru saja datang. Perayaan dan pesta meriah dilakukan untuk menyambut malam pergantian tahun. Orang-orang berbondong-bondong datang ke pusat keramaian dan menikmati pesta kembang api ketika detik-detik tahun baru.

Tahun 2019 disambut dengan penuh optimisme dan suka cita di berbagai belahan dunia, termasuk di Meksiko. Di Mexico City perayaan pergantian tahun dipusatkan di Jalan Raya Reforma dengan menampilkan pertunjukan musik terbuka. Panggung besar dibangun di tengah jalan dan beragam artis kenamaan Meksiko yang tampil bergantian.

Namun di luar perayaan pergantian tahun yang sudah lazim dilakukan di banyak negara, di Meksiko terdapat tradisi pergantian tahun yang unik. Setidaknya ada tiga tradisi yang bisa diceritakan.

"Di Meksiko dan sebagian negara Amerika Latin terdapat mitos di mana saat detik-detik pergantian tahun kita mesti makan anggur sebanyak 12 butir buah. Anggur tersebut dimakan satu persatu sambil menyampaikan keinginan yang dicapai di tahun baru. Jumlahnya yang 12 butir dianggap mewakili jumlah bulan dalam setahun," ujar Evi Siregar, seorang WNI yang sudah bertahun-tahun tinggal di Mexico City dan kini menjadi dosen pada College of Mexico. 

Ia menjelaskan tradisi makan anggur tersebut di hadapan beberapa warga Indonesia dan Meksiko yang berkumpul bersama menjelang pergantian tahun 2018 ke 2019.

"Lalu bagaimana kalau kita tidak bisa menghabiskan 12 butir anggur tersebut saat pergantian tahun?," tanya seorang warga Indonesia yang hadir

"Ya sebetulnya hal tersebut mitos saja, boleh percaya boleh tidak. Tapi tidak sedikit masyarakat Meksiko yang percaya jika berhasil menghabiskan 12 butir anggur, dianggap keberuntungannya bagus di tahun yang baru. Bahwa banyak masyarakat Meksiko yang percaya dengan mitos tersebut, setiap tahun tradisi yang berasal dari Spanyol ini selalu dijalankan" ujar Evi.

Meramaikan acara pergantian tahun dan menghormati tradisi masyarakat Meksiko, dalam acara kumpul-kumpul tersebut, tuan rumah sudah menyiapkan buah anggur yang diletakkan di atas sebuah piring kecil, yang masing-masing piring berisi 12 butir anggur.

"Silahkan yang ingin menikmati anggur sambil berdoa saat pergantian tahun," ujar tuan rumah.

Tradisi kedua yang juga masih dijalankan adalah mengenakan celana dalam berwarna cerah seperti merah, kuning atau hijau. Tradisi yang konon berasal dari Italia ini masih banyak dipercaya orang Meksiko, khususnya kaum muda.  

Mereka percaya jika mengenakan celana dalam berwarna merah atau pink saat pergantian tahun maka akan mendapatkan cinta yang diharapkan alias tidak akan lagi menjomblo. Sedangkan jika mengenakan pakaian dalam berwarna kuning akan mendapatkan kekayaan yang berlebih. Sementara pakain dalam berwarna hijau berharap memperoleh kesehatan.

"Bagaimana kalau tidak mengenakan pakaian dalam?" tanya seorang teman dengan isengnya.

"Ya siap-siap aja masuk angin. Kan malam pergantian tahun pasti dingin, apalagi di Meksiko"  jawab seorang teman lain dengan santainya.

"Ha ha ha" tawa pun pecah bersamaan.

Tradisi ketiga sebenarnya bukan hanya khas Meksiko tapi juga di banyak negara yaitu kumpul keluarga. Jika di Indonesia, masyarakat melakukan mudik pada saat menjelang Idul Fitri agar bisa berkumpul bersama keluarga, maka di Meksiko banyak masyarakatnya yang mudik menjelang akhir tahun agar bisa merayakan pergantian tahun bersama keluarga.

Banyak anggota masyarakat di Mexico City yang memanfaatkan waktu  setelah libur Natal untuk cuti atau liburan bersama keluarga. Tidak heran jika jalan raya di Mexico City relatif lengang setelah Natal hingga tahun baru.

Mereka yang tidak pulang kampung merayakan tahun baru dengan berkumpul bersama teman di restoran atau rumah. Restoran mewah di daerah elit Colonia Polanco terlihat penuh dengan pengunjung yang tampak bergembira sambil berbincang-bincang dan menyantap kudapan.

Sama halnya dengan masyarakat Meksiko yang berkumpul bersama keluarga atau teman mereka, beberapa warga Indonesia di Mexico City pun berkumpul bersama di rumah salah seorang warga Indonesia.

Mereka berkumpul sambil  makan dan minum, bercengkerama dan bercerita tentang berbagai hal menjelang dan setelah pergantian tahun. Menciptakan keakraban antar sesama warga yang berada jauh di perantauan.

Mexico City, 2 Januari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun