Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengenalkan Kerukunan Beragama ke Mancanegara

5 Mei 2018   09:48 Diperbarui: 5 Mei 2018   09:49 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih dari itu, keterbukaan masyarakat Sumbawa juga terlihat dari sikapnya terhadap keturunan warga pendatang, mereka yang lahir dan besar di Sumbawa, tidak peduli dari etnis mana, otomatis dianggap sebagai orang Sumbawa. Karenanya tidak mengherankan jika di Sumbawa banyak terdapat anggota masyarakat yang berasal dari etnis Bugis, Jawa, Bali, Batak, Minang, Arab, Tionghoa dan lain sebagainya yang sudah menyatu dan dianggap sebagai orang Sumbawa.

Melihat kerukunan beragama dan kehidupan masyarakat Sumbawa yang damai dan tenang, para diplomat asing peserta Sesparlu internasional sepakat bahwa usaha di Sumbawa sangat kondusif dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berbekal pengetahuan atau wawasan yang didapat selama kunjungan, para diplomat asing peserta Sesparlu internasional diyakini dapat menjadi Duta Sumbawa untuk menyebarluaskan informasi mengenai kerukunan beragama, kehidupan masyarakat dan keindahan alam Indonesia di negeri asal masing-masing diplomat. Harapan jangka panjangnya antara lain bisa mengundang pengusaha, investor atau wisatawan dari negara-negara asal diplomat untuk datang ke Indonesia, khususnya ke Sumbawa.

Bekal beragam yang diberikan Kementerian Luar Negeri RI kepada para diplomat asing, mulai dari informasi mengenai kerukunan beragama hingga keindahan dan kekayaan alam Indonesia, khususnya Sumbawa, kiranya dirasakan lebih dari cukup untuk mengenalkan Indonesia. Selain mengikuti interfaith dialogue, selama kunjungan di Sumbawa mereka diajak ke tempat-tempat daerah tujuan wisata pantai dan air terjun di Pulau Moyo dan Bungin. Mereka juga diajak menyaksikan pacuan kuda dan kerbau khas Sumbawa, melihat peragaan pembuatan kain tenun khas Sumbawa dan mempelajari sejarah Kerajaan Sumbawa dan bangunan Istana Dalam Loka yang didirikan pada 1885 dan masih berdiri kokoh hingga kini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun