Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Agus Harimurti dan Kemajuan Demokrasi Indonesia

27 September 2016   10:46 Diperbarui: 27 September 2016   10:59 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan pertimbangan di atas, saya me-like keputusan Agus untuk lebih awal masuk ke dunia politik dan menanggalkan profesinya sebagai anggota militer. Keputusan Agus ini sangat bagus bagi pendidikan politik dan nasib demokrasi di Indonesia. Keikutsertaan Agus di pilkada DKI Jakarta membuat pemilihan jauh lebih menarik karena masyarakat akan mempunyai kesempatan untuk memilih satu pasangan calon yang paling baik dari yang baik. langkah Agus juga bisa dijadikan contoh bagi siapa pun yang ingin berkarir di politik, harus berani menentukan pilihan karir. Jangan misalnya menjadi pejabat publik, tapi pada saat yang bersamaan merangkap sebagai ketua pemenangan pilkada suatu pasangan calon.

Bagi karir politik Agus sendiri, pilkada DKI Jakarta bisa menjadi batu loncatan untuk jabatan publik yang lebih tinggi. Masuk ke dunia politik pada usia muda, memberikan kesempatan besar bagi Agus untuk mengamalkan ilmu kepemimpinan dan pengalamannya yang sudah didapat selama ini. Jika terpilih menjadi gubernur, Agus akan memiliki kesempatan luas menerapkan segala gagasan pembangunan dan kebangsaan yang dimilikinya di Jakarta. Sebaliknya, jika belum berhasil menjadi gubernur, Agus dapat belajar berpolitik mulai dengan menjadi pengurus partai dan ikut pemilihan anggota DPR-RI 2019. Memperhatikan potensi yang dimiliki dan memanfaatkan kantung-kantung suara pendukung Partai Demokrat, langkah Agus ke Senayan sepertinya bukanlah hal yang sulit.

Dengan kapabilitas yang dimilikinya dan modal sebagai anak seorang mantan presiden dan ketua partai, bukan tidak mungkin karir politik Agus justru akan lebih bersinar melebihi karirnya di militer. Agus juga punya kesempatan besar untuk mulai bahu membahu membangun demokrasi di Indonesia dengan politisi generasi kedua yang juga berasal dari keluarga politik dan pentolan partai seperti Puan Maharani, Ananda Surya Paloh, Hanafie Rais ataupun Dave Agung Laksono.

Semua ini hal tersebut di atas tentu saja dengan catatan bahwa Agus istiqomah dengan langkahnya, tidak malah ikut terbawa arus dan terjerembab pada perilaku masa lalu, melakukan tindak pidana korupsi seperti halnya yang dilakukan para politisi muda Partai Demokrat sebelumnya. Agus mestinya mengingat perkataan Anies Baswedan “Anak muda memang minim pengalaman, karena itu ia tak tawarkan masa lalu. Anak muda menawarkan masa depan”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun