[caption id="attachment_157063" align="aligncenter" width="581" caption="Pijar-pijar petasan dan kembang api di malam tahun baru / foto oleh Aris Heru Utomo"][/caption]
Warga Beijing meluapkan kegembiraan menyambut pergantian Tahun Baru Lunar dalam sistim penanggalan China yang jatuh pada 23 Januari 2012 dengan menyalahkan petasan dan kembang api secara besar-besaran. Suhu udara minus 12 tidak menyurutkan semangat warga Beijing untuk menyalakan petasan dan kembang apidi wilayahnya masing-masing.
Sejak Minggu sore (22/01/2012), sebagian warga Beijing yang belum sempat membeli petasan dan kembang api terlihat ramai mendatangi berbagai kios penjualan petasan dan kembang api yang sudah diijinkan untuk berjualan sejak dua hari sebelum tahun baru. Mereka membeli beragam bentuk petasan dan kembang yang harganya mulai puluhan Yuan hingga ribuan Yuan. Karenanya tidak mengherankan jika bunyi letusan petasan sudah mulai terdengar dan nyala kembang api terlihat di berbagai tempat sejak sore hari itu pula.
[caption id="attachment_157064" align="aligncenter" width="619" caption="Pedagang petasan dan kembang api di Beijing / foto oleh Aris Heru Utomo"]
Dan dua jam sebelum pukul 00.00, bunyi letusan petasan pun semakin bergemuruh, dari satu tempat ke tempat lain. Nyala kembang api menerangi langit Beijing dengan pancaran sinarnya yang warna warni. Sementaragemuruh bunyi petasan terdengar silih berganti, dan saking kerasnya beberapa di antaranya terdengar seperti ledakan-ledakan bom.
Tepat pukul 00.00, saat pergantian tahun terjadi, penyalaan petasan dan kembang api mencapai puncaknya dimana secara serentak warga Beijing menyalakan petasan dan kembang api dari berbagai kawasan dimana mereka bertempat tinggal.
Bunyi petasan dan nyala kembang yang disulut secara bersamaan itu menjadikan suasana malam di Beijing bergemuruh dengan ledakan-ledakan besar dan kecil serta pancaran sinar dari kembang api yang warna warni. Pemandangan ini mengingatkan saya akan suasana penyerbuan tentara AS ke Irak yang disiarkan stasiun televisi CNN, dimana saat itu terlihat kilatan-kilatan cahaya bertaburan di langit diikuti bunyi ledakan yang dahsyat di berbagai tempat.
Namun meskipun sebagian besar masyarakat Beijing ikut menyalakan petasan, suasana jalan-jalan di kota Beijing terlihat sepi. Dari pantauan saya saat berkeliling ke beberapa kawasan seperti Sanlitun, CBD atau Chaoyang Park menjelang pergantian tahun, tidak terlihat adanya anggota masyarakat yang tumpah ke jalan-jalan untuk melakukan konvoi dengan kendaraan bermotor berkeliling kota.
[caption id="attachment_157066" align="aligncenter" width="619" caption="Warga Beijing sedang menyalakan petasan dan kembang api / foto oleh Aris Heru Utomo"]
Menurut Wang, seorang warga Beijing yang tinggal tidak jauh dari apartemen saya dan saya temui saat menyalakan petasan dan kembang api, umumnya anggota masyarakat di Bejing lebih memilih untuk bekumpul bersama anggota keluarga dan melakukan makan malam bersama di rumah atau restoran. Pergantian Tahun Baru Lunar merupakan momen penting bagi masyarakat China untuk menghabiskan liburan bersama keluarga dan saudara. Tidak ada tradisi untuk konvoi dan berkeliling kota di malam pergantian tahun, apalagi di tengah suhu udara yang minus.
Meskipun demikian, di jalanan dan di beberapa tempat terlihat beberapa personil polisi kota Beijing berjaga-jaga menggunakan mobil patroli polisi. Sementara itu mobil ambulans milik pemerintah kota Beijing juga terlihat siap siaga dan ikut berpatroli guna mengantisipasi jika ada korban saat penyalaan petasan dan kembang api.
Dan seperti halnya harapan kebanyakan orang saat pergantian tahun yang menginginkan tahun baru membawa harapan baru dan hal-hal yang lebih baik, maka momen pergantian tahun baru dengan menyalakan petasan dan kembang api juga memberikan rejeki bagi para pembuat dan penjual petasan dan kembang api, termasuk juga pemulung kardus dan kertas. Berbalut jaket tebal, seorang pemulung yang mengendarai gerobak motor terlihat sedang mengumpulkan kardus-kardus bekas pembungkus petasan dan kembang api.
[caption id="attachment_157065" align="aligncenter" width="590" caption="Rejeki awal tahun pemulung di Beijing / foto oleh Aris Heru Utomo"]
Wajah si pemulung terlihat tersenyum saat memindahkan kardus-kardus ke gerobak. Senyum yang menyiratkan harapan agar di tahun yang baru ini kita semua diberikan kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaan. "Gong Xie Fat Cai, may good healty, Properity,& happiness", "Selamat tahun Baru Imlek semoga dipenuhi rejeki, kebahagiaan dan kesehatan"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H