Salam dan bahagia
Bapak ibu guru hebat pada kesempatan ini saya akan mencoba untuk menuangkan hasil pemikiran saya tentang koneksi antar materi modul 1.2 dengan model refleksi 4P. kurang lebih 4 minggu program pendidikan guru penggerak sudah berjalan. Saya dan teman-teman cgp sudah mempelajari modul 1.1 tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dan modul 1.2 tentang peran dan nilai guru penggerak.Â
Tentu banyak hal yang saya pelajari, pengetahuan dan pengalaman baru bagi saya semoga bisa saya kembangkan di sekolah tempat saya berkarya.
Momen yang paling penting, menantang, dan mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga modul 1.2 adalah ketika saya harus belajar dengan alur belajar merdeka.Â
Cara belajar tersebut membuat saya harus segera berubah dan mempunyai komitmen belajar yang kuat dengan tidak menunda-nunda waktu untuk belajar. Alur belajar merdeka dilaksanakan melalui kegiatan Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demostrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata.Â
Sistem belajar tersebut menjadikan saya tertantang dalam mempelajari materi karena dalam sistem tersebut kita akan mengeksplorasi pemahaman kita dan berdiskusi dengan teman, pengajar praktik, fasilitator, dan instruktur. Selain itu kegiatan demostrasi kontektual, koneksi antar materi, dan aksi nyata juga sangat menantang bagi kita untuk belajar dalam pengembangan media yang akan kita gunakan untuk menuangkan ide dan kegiatan kita.Â
Selama mempelajari modul 1.1 dan modul 1.2 memberikan pencerahan bagi saya tentang filososi pendidikan ki hajar dewantara yang mengatakan bahwa pendidikan harus berpihak pada anak, menuntut kodrat anak untuk mencapai kebagaian dan keselamatan hidup baik sebagai individu maupun sebagai angota masyarakat. Dengan mempelajari nilai dan peran guru penggerak saya jadi memahami bagaimana menjadi seorang guru yang sesungguhnya.Â
Guru yang tidak hanya memberikan materi pelajaran saja tapi guru yang mampu membangun karakter murid dan menanamkan nilai-nilai yang diyakini yang ada di dalam lingkungan masyarakat. Semoga kedepannya nanti kita semua dapat menjalankan nilai dan peran guru penggerak secara konsisten.
Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan katak dalam tempurung. Pengetahuan saya tentang pendidikan dan guru masih sangat rendah sekali. Saya hanya belajar dari tempat dimana saya bekerja.Â
Setelah saya mempelajari materi filosofi pendidikan guru penggerak dan nilai guru penggerak saya seperti keluar dari tempurung dan melihat dunia lebih luas. Apalagi ketika diskusi dengan peserta CGP yang lainnya yang tentu sudah sangat berpengalaman dalam dunia pendidikan.Â
Perbedaan jenjang pendidikan dalam kelompok menjadikan perasaan saya bahagia. Banyak ide dan pengalaman menarik yang diberikan oleh peserta CGP lainnya dan memberikan saya inspirasi untuk menjadi guru yang bernilai lebih. Sekarang saya sudah mencoba keluar dari tempurung dan belajar untuk menjadi katak yang lincah yang mampu bergerak untuk memberikan perubahan dan dampak positif bagi pendidikan.
Sebelum momen tersebut terjadi saya berfikir bahwa pendidikan di sekolah dilaksanakan untuk memberikan ilmu dan bekal kepada murid agar bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang yang diminati setelah lulus sekolah.Â
Guru memberikan ketrampilan kepada murid sesuai dengan kemampuan yang dimiliki olehnya tanpa melihat potensi diri anak dan pendidikan yang diberikan sama rata kepada anak serta ditambahi adanya batas ketuntasan minimal yang harus dicapai oleh anak. Â Sekarang saya berfikir bahwa setiap anak mempunya potensinya masing-masing sehingga saya ketika akan memberikan pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan potensi anak.Â
Saya harus lebih kreatif dalam menyiapkan metode dan media pembelajaran yang akan diberikan kepada anak agar bisa menarik perhatian anak dalam pembelajaran dan anak bisa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.Â
Saya mulai untuk tidak membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang lainnya hanya karena masalah nilai yang diperoleh atau perilaku berbeda yang anak lakukan. Sebagai upaya untuk memperbaiki kesalahan yang pernah saya lakukan dalam memberikan layanan kepada anak saya akan mulai mencoba untuk sering melakukan refleksi terhadap apa yang akan dan sudah dilakukan.Â
Saya juga akan berusaha untuk melibatkan berbagai pihak untuk mencapai tujuan sekolah bersama-sama. Dengan belajar modul 1.1 dan modul 1.2 menjadikan saya belajar untuk lebih dekat dan berpihak dengan anak.
Rencana penerapan ke depan yang akan saya lakukan setelah mempelajari modul 1.1 dan 1.2 saya akan mencoba untuk melakukannya dimulai dengan hal yang sederhana yaitu saya akan berusaha untuk mengenali murid satu persatu dengan baik terutama berkaitan dengan gaya belajar yang mereka miliki, menggali potensi yang dimiliki anak dengan mengadakan tes pemeriksaan psikologis dan membantu anak dalam penempatan pemilihan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
 Mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran secara mandiri serta mengikuti kegiatan pengembangan diri agar bisa melaksanakan proses pembelajaran yang lebih baik. Saya akan berusaha untuk menjadi orang yang kreatif dengan melihat potensi lingkungan dan perkembangan zaman.Â
Membuat dan mengembangkan media pembelajaran yang banyak diminati oleh murid dan memberikan tantangan kepada diri saya untuk lebih kreatif. Tentu untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran dengan baik saya membutuhkan berbagai banyak pihak sehingga saya akan terus menjalin kolaborasi dan juga melakukan refleksi setiap apa yang saya lakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H