Di era modern ini, pendidikan menghadapi tuntutan untuk beradapatasi dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Pendidikan inklusif muncul sebagai solusi, harapan yang menawarkan bentuk pendidikan dan memastikan kesempatan belajar yang adil dan berkualiatas bagi semua siswa. Melalui teknologi, pendidikan inklusif dapat mengembangkan lingkungan belajar yang memenuhi kebutuhan dan gaya belajar siswa.
Pendidikan inklusif merupakan sistem layanan pendidikan yang mempersyaratkan agar semua anak berkelainan dilayani di sekolah-sekolah terdekat, di kelas regular secara bersama-sama dengan teman seusiannya. Hal ini berarti semua anak memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk belajar baik bagi anak yang normal terutama anak berkebutuhan khusus.Â
Tujuan dibentuknya pendidikan inklusif adalah memberikan intervensi dini pada anak berkebutuhan khusus. Memungkinkan untuk mencegah terjadinya kondisi yang parah dalam ketidakaturan perkembangan sehingga menjadi anak yang tidak berkemampuan. Selain itu untuk meminimalkan keterbatasan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak serta memaksimalkan kesempatan anak terlibat dalam aktivitas yang normal.
TANTANGAN & SOLUSI DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF
Penerapan pendidikan inklusif tidak terlepas dari hambatan dan tantangannya yang kompleks. Diantara hambatan dan  tantangannya adalah
1. Â Kurangnya sumber daya yang memadai. Hal ini meliputi kurangnya ketersediaan kelas, fasilitas pendukung, dan sumber daya manusia yang terlatih.
2. Â Aksesibilitas fisik. Beberapa sekolah masih belum ramah bagi peserta didik berkebutuhan khusus seperti aksesibilitas untuk pengguna kursi roda.
3.  Tenaga pendidik. Kurangnya tenaga pendidik yang terlatih dalam mendukung keberhasilan peserta didik berkebutuhan khusus dalam  proses pembelajaran
4. Â Koordinasi. Kurangnya koordinasi antar lembaga terkait dalam mendukung pendidikan inklusif.
5. Â Ekonomi. Diperlukan biaya yang tinggi dalam memdukung dan layanan khusus untuk peserta didik berkebutuhan khusus.