2. Pengalaman pendaki.
3. Kondisi fisik dan tempo pendakian.Â
4. Perubahan ketinggian mempengaruhi kadar oksigen di udara.Â
5. Medan pendakian.Â
6. Beban pendakian yang dibawa.
7. Waktu istirahat dan cuaca.
Basecamp - Pos 1 Kali BantengÂ
Trek dari basecamp berupa jalan setapak yang sudah dicor semen dan menanjak yang juga dilalui warga desa berkendaraan sepeda motor. Pekerjaan di kebun pun jadi terasa lebih ringan dengan jalan yang disemen ini. Namun, pepohonan yang ada tak cukup rapat untuk menghalau hawa panas yang terasa sekali di tubuh saya ini.
Solo tektok ke puncak Natas Angin di siang hari ini sungguh menguji stamina saya. Jalan sebentar saja tubuh sudah bermandikan keringat dan nafas mulai terasa agak berat. Saya tak merasakan sejuknya hawa pegunungan.
Pukul 10:14 saya sampai di Pos 1 Kali Banteng. Di sini ada dua warung. Sekitar 40 menit waktu yang saya butuhkan jalan dari basecamp. Saya banyak berhenti beristirahat di jalan karena sempat merasa mual walaupun di rumah sudah sarapan. Lalu duduk di batu besar sambil makan pisang, roti dan menikmati minuman yang saya bawa. Puji Tuhan setelah itu badan jadi terasa enak.Â
Berdasarkan pengalaman pada pendakian-pendakian sebelumnya. Ketika memulai pendakian biasanya kaki terasa berat, namun setelah melampaui dua pos tubuh akan bisa segera beradaptasi, dan langkah kaki pun jadi terasa ringan.