Karena trek didepan tertutup rapat dengan tanaman kecil dan semak-semak, saya pun menganggapnya bukan trek turun ke Dusun Candi Promasan, sehingga saya memilih mengikuti jalur ke arah kanan yang mulai sedikit terbuka. Vegetasinya tidak rapat. Saya melihat seekor lutung dikejauhan turun dari pohon sambil mengamati saya.
Kemudian saya rasakan pijakan kaki ke tanah yang semula empuk terasa keras sekarang. Ternyata saya sedang berjalan di jalan makadam, jalan berupa batu-batuan kecil yang disusun dengan permukaan yang tidak selalu rata. Menurut saya, fungsinya hanya agar tidak becek jika hujan. Ternyata saya sudah berada di Perkebunan Teh Medini.Â
Lalu saya menjumpai jalan makadam yang lebarnya bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Seketika saya teringat ketika dulu melewati jalan ini ketika hiking menuju ke Dusun Candi Promasan dari Pos Mawar.
Kesimpulannya, rencana untuk sampai di Dusun Promasan gagal karena salah jalur. Bikin saya penasaran. Semoga suatu saat bisa start tektok ke Puncak Tugu Raiders dari dusun tersebut.
Di area Perkebunan Teh Medini, saya bertemu dengan sekelompok lelaki penghobi motor trail, jumlahnya ada 6 orang plus satu orang aparat yang mengawal mereka. Kontur berbatu yang naik turun dengan sajian view Gunung Ungaran yang indah dan kebun teh yang luas sungguh menjadi daya tarik para off-roaders tersebut untuk berpetualangan disini.
Setelah berbincang sebentar dengan para off-roaders dan seorang anggota tentara yang ramah, saya melanjutkan perjalanan menuju ke basecamp. Masih melalui jalan makadam yang sungguh terasa tak nyaman di kaki karena tumpuannya keras.Â
Cukup jauh saya berjalan sampai menjumpai pertigaan yang ada petunjuk arah panah ke kanan menuju Basecamp Mawar. Lalu masuk hutan kembali dengan trek tanah naik turun. Melewati kebun kopi arabika. Akhirnya saya sampai di Pos 2.
Jarum jam menunjukkan pukul 14:30 ketika saya tiba di Mawar Camp Area.