Mohon tunggu...
Aris Armunanto
Aris Armunanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penghobi jalan pagi.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur,...(Amsal 17:22).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mendaki Gunung Itu Sehat Lho, Bisa Cegah Perut Buncit

2 Maret 2024   20:11 Diperbarui: 13 Maret 2024   00:40 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Ungaran (dokumentasi pribadi)

Di zona ini, kebugaran dan kekuatan otot anda dibangun. Bagus untuk kesehatan kardiorespiratori, yaitu daya tahan paru-paru dan jantung. Sumber energi lebih dominan didapatkan dari oksigen dari aliran darah.

Zona 4:80-90% dari max HR

Di zona ini, energi bersumber dari glukosa (karbohidrat) yang tersimpan di otot. Proses pembentukan massa otot yang bagus dan meningkatkan metabolisme.

Zona 5: 90-100% dari max HR

Zona 5 adalah zona terakhir dimana detak jantung anda sudah mendekati maksimal. Olahraga pada zona ini hanya dilakukan dalam waktu singkat, beberapa menit bahkan hanya beberapa detik saja sebab jika terlalu lama akan berbahaya bagi jantung anda.

Apa itu fat burning zone?

Masih menurut runnerscase.com, Zona 2 adalah kondisi HR terbaik (ketika anda sedang berolahraga) untuk membakar banyak lemak di dalam tubuh, karena 80% sumber energi diambil dari lapisan lemak di tubuh.

Rumusnya adalah: Diatas sudah saya tulis maksimal HR saya 167 bpm (beats per minute/detak per menit). Untuk memasuki zona 2 max HR, yaitu 60-70% dari 167. Hasilnya adalah 100 - 116. Jadi zona 2 saya berada di kisaran angka tersebut.

Kesimpulan

Mendaki gunung merupakan olahraga yang lengkap jika patokannya HR. Hiking ke puncak gunung akan melalui trek yang naik turun, termasuk jalan yang landai.

Ketika hiking ke puncak Gunung Ungaran, saya tentunya sudah berolahraga di zona yang berbeda-beda. Minimal bisa mencegah perut buncit dan menguatkan otot-otot kaki saya. Dan olahraga kardio ini pun menyehatkan jantung dan peredaran darah. Semoga artikel ini bermanfaat. Salam sehat.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun