Sekitar pukul 10:30 saya tiba di Dusun Candi Promasan. Menurut aplikasi Map Runner, saya telah berjalan sejauh 5.6 km dalam waktu 2 jam 24 menit. Waktu tempuhnya jauh dari ekpektasi yaitu 2 jam. Penyebabnya adalah saya belum hafal jalurnya dan sempat salah jalan. Yang kedua, jalan makadam tak bisa dilalui dengan cepat. Jalanan berbatu sangat tidak nyaman di kaki dan di lutut.Â
Kalau kamu mau mengunjungi Dusun Candi Promasan tanpa harus jalan kaki, bisa berkendara roda dua maupun roda empat dari Boja atau lewat gerbang masuk ke Perkebunan Teh Medini. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik karena medannya menanjak dan berbatu.
Masih menurut aplikasi Map Runner, Dusun Candi Promasan berada pada elevasi 1.549 mdpl. Dusun ini merupakan dusun tertinggi di Kabupaten Kendal, dan merupakan salah satu basecamp pendakian ke puncak Banteng Raiders (Tugu Raiders) Gunung Ungaran dengan ketinggian 2.050 mdpl.Â
Memasuki Dusun Candi Promasan, jalan sudah rabat beton, jadi nyaman buat menapakkan kaki. Disini ada camping ground yang cukup luas dengan view kebun teh dan Gunung Ungaran.
Di dusun ini ada sebuah bangunan Masjid. Terlihat ada seorang pekerja dihalamanya sedang merapikan tembok pembatas.
Di bagian depan dusun ada peta lokasi dan petunjuk arah. Sangat membantu saya yang baru pertama kali berkunjung ke dusun ini. Sehingga bisa tahu lokasi keberadaan saya saat itu, dan mengetahui tempat-tempat menarik yang ada di Dusun Candi Promasan.
Tanpa membuang waktu, saya langsung menuju ke Goa Jepang. Goa ini menembus bawah bukit di area kebun teh. Cukup luas untuk dimasuki saya seorang diri. Di dalam hawanya dingin, sedikit tetesan air dari langi-langit goa membasahi lantai.Â
Menurut video di Youtube yang saya tonton, lorong goa ini sangat panjang, dan konon dulunya dibuat untuk pertahanan tentara Jepang. Karena gelap, dan saya tak membawa lampu senter, saya hanya berjalan memasukinya sebatas mata masih bisa melihat.Â