Gereja Kristen Jawa (GKJ) Salatiga Selatan menggelar kegiatan Ngobrol Bareng Sedulur (Ngobras) dengan tema "Sawang Sinawang" di halaman Gedung A kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, pada Minggu siang (29/10/2023) pukul 11:00 - 13:00 WIB.
Kegiatan Family Gathering ini digelar dalam rangka bulan keluarga Oktober yang dihadiri oleh 80 jemaat dari tiap wilayah dan pepanthan. Usia mereka berkisar dari anak-anak sampai lansia.
Acara Ngobras dipandu oleh Mbak Naris dan Mbak Ani, menghadirkan Bapak Pdt. Adi Kris. Acara terbagi dalam tiga sesi dalam bentuk games dan jemaat yang hadir diberi kesempatan untuk bertanya.
Cukup banyak pohon besar berdaun lebat tumbuh di taman membuat siang hari yang terik terasa sejuk. Peserta yang hadir dipersilahkan memanjakan lidah mereka terlebih dahulu dengan aneka camilan tradisional, seperti pisang rebus, kacang rebus dan timus, ditemani teh manis hangat dan air mineral, pilihan sesuai selera.
Pdt. Adi memaparkan bahwa kehidupan  keluarga mempunyai grafik yang naik turun. Rumah tangga ibarat sebuah tangga. Tentu suatu saat ada turunnya, seperti hubungan suami istri diwarnai oleh tangis dan tawa.
Orang luar hanya bisa menilai dari perspektif mereka tentang orang lain. Itulah yang dinamakan sawang sinawang. Dari luar tampak baik atau buruk tidak selalu sama dengan kenyataannya.Â
Orang luar hanya bisa berpendapat dan lebih mudah menilai sisi negatifnya daripada yang positif. Namun yang bisa menilai dengan jujur adalah orang yang bersangkutan tersebut. Sehingga janganlah terlalu cepat menghakimi orang lain.
Dengan lugas Pdt. Adi mengurai permasalahan yang umum dihadapi oleh keluarga. Perbedaan generasi dalam satu rumah bisa menimbulkan pertengkaran yang tak diinginkan antar anggota keluarga.
Ada Generasi Baby Boomers, Gen Z, Milenial dan Generasi Alfa. Setiap orang dalam generasinya tentunya berbeda. Berbeda dalam menyikapi suatu keadaan yang belum tentu sesuai jika diterapkan masa sekarang.
Generasi Baby Boomers, dipengaruhi oleh pendidikan yang masih kental aroma kolonial. Biasa mendapatkan pendidikan dari orang tua secara tegas, keras dan menekankan pentingnya sopan santun dan hormat pada orang yang lebih tua.
Sedangkan anak-anak dari Gen Z sudah banyak mengenal teknologi dan pengetahuan.Â
Generasi Alfa dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua yang sudah mengenal teknologi dan pengetahuan yang luas. Jika sejak dari dalam kandungan mereka sudah diperdengarkan alunan musik itu merupakan hal yang biasa.
Perbedaan generasi antara kakek nenek, orang tua, anak maupun cucu janganlah membuat kita berkecil hati. Jika ada permasalahan pastilah ada solusinya.
Tetap berusaha memahami perbedaan tiap generasi. Berbuatlah sesuatu yang terbaik untuk keluarga. Senantiasa bersikap rendah hati dan tidak mementingkan diri sendiri.
Selalu hadirkan Yesus dalam kehidupan berkeluarga. Meneladani kasih Yesus dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Membangun keluarga yang dilandasi oleh kasih dan damai, maka hidupmu akan bahagia.
Penutup
Sekitar pukul 13:00 acara Ngobrol Bareng Sedulur (saudara)Â dalam kegiatan family gathering ditutup dengan doa, foto bersama dan makan siang dengan menu spesial. Makanan khas Salatiga; Sego Jagung dalam pincuk (daun pisang), yang terdiri dari nasi jagung, sayuran rebus kol, adas, daun pepaya, perek teri, kelapa parut dimasak berbumbu dan sambal. Mantap!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H