Melakukan kegiatan solo hiking segi keuntungannya yaitu bisa memberikan keleluasaan secara pribadi. Bisa menentukan waktu yang terbaik. Tidak perlu terburu-buru sampai puncak, menyesuaikan dengan kemampuan fisik saya.
Perjalanan diawali dengan memasuki perkebunan warga dengan hamparan tanaman sayuran dan pohon pisang di sela-selanya. Di sini aroma pupuk kandang menyambut saya. Beberapa petani terlihat beraktivitas di kebun mereka.Â
Kemudian sampailah saya di "Gapura Ismoyo", nama gerbang pendakian yang membatasi area hutan dan perkebunan warga.
Setelah memasuki gerbang pendakian, banyak dijumpai pohon bambu yang segera mengingatkan saya ketika mendaki Gunung Andong via Gogik.
Tak lama berjalan saya memasuki hutan pinus. Dari Pos 1 dan Pos 2 ada bonus, yaitu trek datar bisa untuk mengatur napas dan meringankan otot-otot kaki.Â
Pos 1, Pos 2, dan Pos 3 hanya sebatas tulisan dan bangku, tak ada shelter. Mungkin karena pepohonan pinus yang tinggi dirasa cukup bisa melindungi pendaki dari sengatan sinar matahari. Selama pendakian, Gunung Merbabu dan Gunung Andong bisa terlihat walau terkadang tertutup pepohonan.
Setelah Pos 3 saya sampai di "Tugu Batas", yang merupakan batas wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang.
Sebelum mencapai "Camp Area", saya terlebih dahulu menaiki "Tanjakan Katresnan". Di sini areanya sudah terbuka dan terasa panas. Saya sempat memergoki sepasang muda-mudi. Mereka sedang asyik dengan diri mereka sendiri. Saya yakin panorama indah dari atas Gunung Telomoyo bukanlah prioritas mereka.Â
Sesampainya di "Camp Area", ada empat pemuda yang semalam nge-camp. Mereka sedang siap-siap membongkar tenda mereka. View dari atas sini adalah Gunung Merbabu dan Puncak Tower.