Muntilan merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kota kecil ini merupakan jalur perlintasan antara Kota Magelang dan Yogyakarta. Melalui Google Maps, dari Alun-alun Kota Magelang berjarak 16 Km yang bisa ditempuh berkendara selama 23 menit. Sedangkan dari Titik Nol Kilometer Yogyakarta bisa ditempuh berkendara 44 menit (29 Km).
Letak geografis kota kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Sawangan di sebelah Utara, Kecamatan Dukuh dan Kecamatan Srumbung di sebelah Timur Laut, Kecamatan Salam di sebelah Timur, Kecamatan Nguwar di sebelah Tenggara, Kecamatan Borobudur di sebelah Selatan, dan Kecamatan Mungkid di sebelah Barat Daya, Barat dan Barat Laut (id.m.wikipedia.org).
Dilansir dari "pendekartidar.org" ada dua versi tentang asal usul nama Muntilan.
Cerita versi pertama: Dahulu kala ada seorang pengelana. Ia membawa banyak bekal selama dalam pengembaraannya. Barang bawaan tersebut bergelantungan di pundak dan nampak "munthil-munthil."
Namun malang nasibnya. Ketika pengelana itu memasuki jalan setapak yang sunyi, ia dibegal oleh kawanan perampok. Mereka bersenjatakan parang panjang dan mengancam membunuhnya jika dia berteriak. Semua bekal yang ia bawa dirampas oleh kawanan perampok itu. Ketika orang jahat tersebut sudah pergi jauh, si pengelana yang malang itu berteriak histeris..."Munthil ilang...munthil ilang...munthil ilang."
Mendengar teriakan tersebut, para warga desa yang berada di persawahan dan ladang lari mendatangi ke arah suara si pengelana yang minta tolong. Namun warga desa tak bisa berbuat apa-apa karena kawanan rampok bersenjata tajam itu terlalu kuat untuk mereka lawan.Â
Sejak kejadian tersebut, lokasi kejadian perampokan oleh para warga dinamakan "munthil ilang." Seiring dengan berjalannya waktu, dua kata tersebut terucap menjadi "Muntilan." Nama itu dipakai sampai sekarang. Kota kecamatan ini terletak di sisi barat gunung Merapi yang dibatasi oleh dua kali (sungai); kali Blongkeng dan kali Pabelan.
Sedangkan versi yang kedua demikian: konon nama Muntilan berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris, "mount" dan "land." Daerah sekeliling Muntilan yang topografinya bergunung-gunung menguatkan pendapat ini. Kota kecil Muntilan merupakan pusat pertemuan lima cincin gunung--gunung Merapi, Merbabu, Telomoyo-Andong, gunung Sumbing dan pegunungan Menoreh.
* Kerajinan Pahat Batu Muntilan
Salah satu yang menarik perhatian saya ketika berada di Muntilan adalah mudah dijumpai penjual kerajinan pahat batu di ruas Jalan Muntilan - Salam, bahkan saya lihat juga di jalan kecil dekat SMA Panghudi Luhur Van Lith.
Menurut catatan "beritamagelang.id", Â Muntilan merupakan daerah penghasil kerajinan pahat batu berkualitas seni tinggi-- mulai dari peralatan dapur seperti cobek, muntu sampai beragam jenis patung, ornamen dinding, dan relief dari berbagai bentuk dan ukuran bisa di dapatkan disini.Tradisi turun temurun warisan nenek moyang tetap terjaga di Muntilan dan daerah sekitarnya.Â
Bagi anda penyuka peninggalan sejarah bisa mengunjungi beberapa candi, seperti Candi Borobudur, Pawon, Mendut, dan Candi Ngawen. Semuanya berada di Kabupaten Magelang. Candi Ngawen berada di Kecamatan Muntilan. Candi Borobudur dan Pawon terletak di Kecamatan Borobudur, sedangkan Candi Mendut ada di Kota Mungkid (Ibukota Kabupaten Magelang).
Tak terasa waktu bergulir dengan cepat. Masih teringat ketika almarhum bapak mencarikan tempat kos di Semarang buat anak bungsunya yang mau kuliah. Awal bulan September, salah satu dari anak kami akan magang selama tiga bulan di Muntilan.Â
Mengutip dari website "kampusmerdeka.unj.ac.id", magang atau Praktik Kerja adalah aktivitas pembelajaran yang memberikan wawasan dan pengalaman praktis kepada mahasiswa kependidikan dan non-pendidikan mengenai kegiatan riil di lembaga pendidikan dan industri sehingga mahasiswa memiliki kompetensi yang memadai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan bidang keahliannya.
Saya bingung menyebutnya dia anak bungsu atau sulung. Punya anak cowok kembar. Lahir selisih cuma 5 menit. Waktu lahir satu plasenta (ari-ari) tetapi mukanya tidak sama. Namun beda wajah dan karakter justru menjadi sesuatu yang unik.Â
Beruntung, sekarang teknologi informasi sudah berkembang maju. Tinggal ketik di Google search tempat kost di Muntilan. Muncullah tempat yang dicari beserta sewa bulanan dan fasilitasnya.
Namun saya belum puas kalo belum lihat langsung tempatnya dengan anak saya. Toh dari rumah ke Muntilan berkendara tak sampai dua jam. Pertanyaan yang wajar bagi orang tua yang pertama kali melepaskan anak di luar kota tanpa pengawasan dari orang tua, yaitu: Apakah tempat kostnya dekat dengan tempat magang. Lalu apakah tempatnya nyaman, aman, ibu kostnya baik gak dan apakah dekat dengan tempat laundry, warung makan dan juga dekat mini market.Â
Puji Tuhan akhirnya kami bisa mendapatkan tempat kost yang sesuai dengan kriteria. Harga sewa kamarnya per bulan pun sesuai dengan kemampuan kami. Rumah berlantai dua dengan 8 kamar, 4 kamar mandi. Ada dapur yang bisa digunakan. Lokasinya masuk gang buntu. Diujung gang rumah kediaman pemilik kost jadi pengawasannya pun bisa terjamin aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H